Karena sudah tidak ada kekuatan akhirnya ia rebah pura-pura mati.
Tak lama kemudian musuh lewat 3 meter sambil teriak-teriak pakai bahasa mereka karena mengira teman kami itu sudah mati.
Setelah musuh agak jauh maka kawan itu merayap sekuat tenaga dan sembunyi di balik pohon besar sampai saat kami menemukannya. (Hadi Pranoto – Intisari Agustus 1973)
Baca juga: Biayai Riset Besar-besaran untuk Teliti Perang Kemerdekaan Indonesia, Belanda Ingin 'Cuci Tangan'?
Source | : | intisari |
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | Moh. Habib Asyhad |
KOMENTAR