Intisari-Online.com -Sikap tegas ditunjukkan Iran terhadap 15 perusahaan Amerika Serikat yang disebut mendukung kesewenang-wenangan Israel di Palestina. Tak tanggung-tanggung, Iran langsung memberi sanksi kepada 15 perusahaan itu.
([Video] Ahed Tamimi, Tangan Kosong Meninju Tentara Israel yang Bersenjata Lengkap)
Inilah nama-nama perusahaan itu berikut sumbangannya kepada Israel:
Beni Tal: perusahaan keamaan ini disebut telah berkolaborasi dengan militer Israel dalam melakukan penindasan terhadap rakyat Palestina.
United Technologies: telah menjual helikopter Black Hawk kepada Israel yang digunakan untuk membom kamp pengungsi di Palestina.
Raytheon: telah menyuplai Israel dengan teknologi militer mutakhir yang digunakan membantai penduduk Palestina selama perang Gaza.
ITT Corporation: menyediakan peralatan yang digunakan tentara Israel untuk melakukan serangan malam di desa-desa Palestina.
Re/Max: terlibat dalam transaksi real estate ilegal di wilayah yang berada di kawasan Palestina.
Oshkosh Corporation: memasok militer Israel dengan suku cadang khusus kendaraan lapis baja yang digunakan untuk mendesak penduduk Palestina.
Magnum Research Inc: telah berkolaborasi dengan industri militer Israel dalam membuat senjata api dan peralatan militer.
Kahr Arms: menyediakan suku cadang dan mengembangkan senjata ringan yang digunakan tentara Israel.
M7 Aerospace LP: aktif dalam memproduksi dan mengembangkan radar dan sistem rudal Israel.
Military Armament Corporation: menyediakan layanan dan peralatan untuk kepolisian Israel.
Lewis Machine and Tool Company: menyediakan suku cadang dan jasa untuk industri militer Israel.
Daniel Defense: menyetok cuku cadang bagi industri militer Israel dan layanan pembuatan senjata.
Bushmaster Firearms International: telah menyediakan suku cadang bagi industri persenjataan Israel serta layanan pembuatan senjata.
O.F. Mossberg & Sons: menyuplai Israel dengan senjata, yang digunakan oleh militer dan polisi Israel untuk menumpas warga sipil Palestina.
H-S Precision, Inc.: melayani rezim Israel dengan industri pembuatan senjata.
(Alutista Arab Saudi Yang Paling Ditakuti Iran)
Pernyataan Kementerian Luar Negeri Iran yang dimuat oleh kantor berita pemerintah, IRNA, Minggu (26/3), mengatakan, perusahaan-perusahaan tersebut dilarang mengadakan persetujuan dengan perusahaan-perusahaan Iran.
Begitu juga dengan Mantan dan direktur yang sedang menjabat di perusahaan-perusahaan itu tidak boleh diberi visa. Tindakan itu dipandang sebagai balasan atas sanksi AS yang dikenakan terhadap puluhan badan hukum Iran pada Februari lalu setelah percobaan rudal Iran.
Sanksi Iran itu kemungkinan besar tidak banyak dampaknya karena tidak ada dari perusahaan AS yang dikenakan sanksi itu diketahui melakukan kegiatan usaha di Iran.