Barulah pada 2001 atau 139 tahun usai Perang Shiloh, seorang anak SMA berusia 17 tahun, Bill Martin, melakukan tur Pertempuran Siloh dan mengetahui apa yang disebut dengan Angel's Glow.
Bersama ibunya, mereka awalnya men gidentifikasi jenis bakteri yang dapat bersinar dalam kegelapan.
Kemudian, mereka saling rujuk dengan catatan sejarah.
untuk menentukan apakah ada bakteri jenis ini yang terdapat di Shiloh pada tahun 1862.
Ternyata memang ada bakteri bioluminesen, yakni cacing parasit yang menggali ke dalam pembuluh darah larva.
Martins dan ibunya kemudian ungkap bahwa elain menghasilkan cahaya, bakteri juga membuat kemungkinan hidup tentara meningkat.
Hal ini karena bahan kimia yang dihasilkan oleh bakteri saat memakan mikroorganisme akan sekaligus memakan bakteri/ patogen lain yang mungkin masuk ke luka.
Meskipun bakteri biasanya tidak dapat hidup di lingkungan yang sehangat tubuh manusia, kondisi pertempuran ternyata memiliki suhu rendah yang bahkan dapat sebabkan hipotermia di malam hari.
Kondisi dingin dan basah kemungkinan menurunkan suhu tubuh prajurit dan menjadi sasaran cacing parasit untuk masuk.
Ia kemudian menciptakan Cahaya Malaikat yang membantu para prajurit bertahan hidup sepanjang malam hingga menerima pertolongan medis.
Baca Juga: Berasal dari Jarak 3,7 Miliar Tahun Cahaya, Seperti Apa Partikel Hantu yang Terlihat di Antartika?
Source | : | allthatisinteresting.com |
Penulis | : | Muflika Nur Fuaddah |
Editor | : | Mentari DP |
KOMENTAR