Dari situlah ia kemudian mengeksploitasi kerentanan itu untuk mengambil dokumen-dokumen tersebut.
Dokumen yang diklaim dicuri oleh peretas itu berkaitan dengan pemeliharaan drone yang digunakan untuk misi antarnegara dan pengawasan.
Recorded Future menduga, peretas itu kemungkinan berasal dari Amerika Selatan karena ia berkomunikasi dengan bahasa Inggris yang tak keruan dan kadang-kadang dalam bahasa Spanyol.
Selain soal pengoperasian drone, peretas juga dilaporkan menjual dokumen militer AS lainnya seperti manual operasi tangki dan informasi tentang cara mengurangi kemampuan perangkat peledak yang telah ditingkatkan kemampuannya.
Penulis | : | Moh. Habib Asyhad |
Editor | : | Moh. Habib Asyhad |
KOMENTAR