Advertorial

Peretas Misterius Mencoba Jual Dokumen Rahasia Militer AS yang Dicuri

Moh. Habib Asyhad
Moh. Habib Asyhad

Editor

Temuan itu diungkapkan di tengah kekhawatiran tentang bisakah Amerika melindungi dokumen militernya dengan aman.
Temuan itu diungkapkan di tengah kekhawatiran tentang bisakah Amerika melindungi dokumen militernya dengan aman.

Intisari-Online.com -Beberapa dokumen yang bisa memberi petunjuk tentang potensi kelemahan drone MQ-9 Reaper Pentagon milik AS kabarnya telah dijual di internet oleh peretas.

Temuan itu diungkapkan oleh sebuah firma riset keamanan siber di tengah kekhawatiran tentang bisakah Amerika melindungi dokumen militernya dengan aman.

Recorded Futur, nama firma itu, mengatakan, bulan lalu, seorang peretas tak dikenal mencoba menjual dokumen-dokumen itu seharga 150 dolar AS (sekitar Rp2 juta) di internet.

Untuk sebuah dokumen militer yang sangat penting, itu adalah harga yang sangat murah.

Baca juga:Dokumen Rahasia yang Dicuri Agen Israel Januari Lalu Mengungkap Sejauh Mana Penelitian Nuklir Iran

Peretas itu diduga telah mencuri dokumen tersebut dari komputer seorang kapten Angkatan Udara AS yang ditempatkan di sebuah pangkalah militer di Nevada.

“Saya pribadi telah meneliti web gelap selama 15 tahun, dan saya belum pernah melihat yang seperti ini,” ujar Andrei Barysevich, peneliti senior di lembaga itu, kepada Wall Street Journal.

Isu tentang keamanan dokumen militer ini pertama muncul setelah pada Juni tahun lalu inspektur jenderal Departemen Pertahanan sedang melakukan menyelidiki pelanggaran keamanan.

Dan awal tahun ini, serangkaian serangan siber yang disponsori oleh peretas pemerintah China telah menyusup ke komputer operator Angkatan Laut AS.

Hal ini memungkinkan dicurinya sejumlah besar data yang sangat sensitif terkait strategi peperangan di bawah laut.

Meski begitu, tidak ada bukti bahwa peretas misterius itu terkait dengan negara asing mana pun atau secara khusus berusaha mencuri dokumen militer.

Sebaliknya, peneliti dari firma itu mengatakan, peretas memindai jaringan internet untuk mencari router Netgear yang dipasang dengan tidak semestinya.

Baca juga:6 Foto Mengerikan yang Pernah Tertangkap Oleh Kamera 'Drone'

Dari situlah ia kemudian mengeksploitasi kerentanan itu untuk mengambil dokumen-dokumen tersebut.

Dokumen yang diklaim dicuri oleh peretas itu berkaitan dengan pemeliharaan drone yang digunakan untuk misi antarnegara dan pengawasan.

Recorded Future menduga, peretas itu kemungkinan berasal dari Amerika Selatan karena ia berkomunikasi dengan bahasa Inggris yang tak keruan dan kadang-kadang dalam bahasa Spanyol.

Selain soal pengoperasian drone, peretas juga dilaporkan menjual dokumen militer AS lainnya seperti manual operasi tangki dan informasi tentang cara mengurangi kemampuan perangkat peledak yang telah ditingkatkan kemampuannya.

Artikel Terkait