Advertorial

Tega, Israel Tutup Paksa Rumah Sakit yang Merawat Korban Konfilk Suriah

Intisari Online
,
Ade Sulaeman

Tim Redaksi

Sejak dibuka, rumah sakit tersebut telah memberikan perawatan medis kepada sekitar 6.800 warga Suriah.
Sejak dibuka, rumah sakit tersebut telah memberikan perawatan medis kepada sekitar 6.800 warga Suriah.

Intisari-Online.com -Otoritas Israel dilaporkan telah menutup sebuah rumah sakit lapangan yang didirikan pada Agustus 2017 di dekat perbatasan Suriah.

"Pasukan telah memulai proses evakuasi dan menutup bangunan klinik," kata militer Israel dalam pernyataannya, Jumat (3/8/2018).

Tidak dijelaskan dalam pernyataan tersebut alasan penutupan rumah sakit yang telah beroperasi selama satu tahun tersebut.

Rumah sakit didirikan pertama kali untuk merawat para korban akibat konflik yang berkecamuk di negara tetangganya itu.

Baca juga:Hati-Hati, Teror 'Momo Challenge' Sedang Viral di WhatsApp, Mengajak Orang untuk Bunuh Diri

Sejak dibuka, rumah sakit tersebut telah memberikan perawatan medis kepada sekitar 6.800 warga Suriah.

Unit rumah sakit tersebut didirikan oleh organisasi amal milik Amerika, Friend Ships. Demikian disampaikan juru bicara militer Israel kepada AFP.

Sejak pecahnya konflik di Suriah pada 2011, Israel telah menolak untuk menerima para pengungsi dari negara itu.

Sebagai opsi lainnya, para korban luka dirawat di rumah sakit dan klinik sebelum mengembalikan pasien ke negara asal mereka.

Baca juga:Tidur dengan Kipas Angin Menyala Semalaman Dinyatakan Berbahaya, Ini Faktanya

"Rumah sakit tersebut pertama kali didirikan sebagai tanggapan atas kurangnya pilihan penanganan medis di Suriah dengan tentara Israel yang mempertahankan kebijakan non-intervensi dalam konflik," lanjut pernyataan tersebut.

Meski Tel Aviv berusaha menghindari keterlibatan langsung dalam konflik, namun serangkaian serangan udara yang telah membunuh orang Iran di wilayah Suriah kerap dikaitkan dengan Israel.

Israel telah menduduki sebagian besar wilayah di Dataran Tinggi Golan dari Suriah dalam Perang Enam Hari pada 1967, sebuah langkah yang hingga kini tidak diakui masyarakat internasional.

Pemerintah Israel telah dalam kesiagaan tinggi sejak 19 Juni, ketika pasukan pro-rezim Bashar al-Assad melancarkan serangan untuk merebut kembali sejumlah wilayah kantong dari kelompok pemberontak.

Baca juga:Perilaku 'Sadis' Raja-raja Mataram saat Meminta Berkah dari Nyai Roro Kidul

Sebagian besar wilayah tersebut telah berhasil direbut kembali setelah melalui serangkaian serangan maupun gencatan senjata yang ditengahi Rusia. (Agni Vidya Perdana)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Israel Kirim Pasukan untuk Tutup Rumah Sakit Dekat Perbatasan Suriah".

Baca juga:Mengintip Kota Kuala Kencana Milik PT Freeport di Papua: Modern, Canggih, dan Bersih!

Artikel Terkait