Ia seorang wanita yang hebat. Berkat dia gedung yang diwarisi turun-temurun oleh nenek moyang suaminya itu bisa terawat baik dan dimanfaatkan menarik pengunjung.
Sejak pagi sampai malam rambut dan dandanan nyonya rumah rapi terus.
Kelihatannya pangeran cocok dengan mertua tirinya itu, tetapi Putri Wales tampaknya kurang senang.
Pangeran memang terbiasa berhubungan dengan orang-orang yang lebih tua.
Pagi-pagi, ketika masuk ke kamar pangeran, saya heran karena tirai beterbangan ditiup angin. Angin dari mana? Putri tenang-tenang saja menjawab, "Kaca jendelanya pecah."
Mengingat pangeran tak suka pada jendela yang dipantek mati, saya jadi bertanya-tanya sendiri: Apakah kaca jendela itu bisa pecah sendiri?
Kue pengantin pangeran dan putri yang dibuat beberapa bulan sebelumnya ternyata membatu kedinginan, sehingga perlu dipalu oleh para karyawan ayah putri. (Seperti pernah dimuat Majalah Intisari edisi Mei 1987)
Source | : | intisari |
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | Mentari DP |
KOMENTAR