Advertorial

Habiskan Rp100 Juta untuk Pengobatan Kucing, Hanya Satu Hal yang Disesali Pasangan Ini

Moh. Habib Asyhad
Tatik Ariyani
,
Moh. Habib Asyhad

Tim Redaksi

Pada tahun 2016, Bubbles mengembangkan penyakit usus besar yang parah dan hampir mati., sehingga harus dioperasi.
Pada tahun 2016, Bubbles mengembangkan penyakit usus besar yang parah dan hampir mati., sehingga harus dioperasi.

Intisari-Online.com - Pada tahun 2009, Jenna Goudreau dan suaminya mengadopsi kucing evakuasi berusia delapan minggu dan menamainya Bubbles.

Bubbles tumbuh menjadi kucing yang gemuk dan menyenangkan yang sering mengikuti mereka di sekitar apartemen New York.

Kucing itu makan malam bersama mereka, merobek sofa dan mencabuti banyak benda.

Tetapi, pada tahun 2016, Bubbles mengembangkan penyakit usus besar yang parah dan hampir mati.

Baca Juga:Telinga Anda Sering Sakit Saat Naik Pesawat? Jangan Khawatir, Ini Cara Mudah Mengatasinya

Baca Juga:Kisah Pilu Bacha Bazi, Makin Tampan Anak Lelaki Makin Besar Bahayanya

Tahun sebelumnya, pasangan itu menghabiskan hampir $ 3.000 (Rp43 juta) untuk mengobatan Bubbles, mengunjungi dokter hewan dan intervensi sementara yang menyakitkan.

Satu-satunya pilihan yang tersisa adalah operasi $ 4.000 (Rp57 juta) dan sisanya tinggal dokter hewan yang mungkin memberinya suntikan untuk kehidupan normal atau mengakhiri penderitaannya.

Pasangan itu mendapatkan penghasilan yang cukup banyak dan disiplin menabung hingga mencapau $ 7.000 (sekitar Rp10 juta).

Baca Juga:Rezeki Tak Kemana, Walau Sering Tidak Dibayar Penumpangnya, Tukang Ojek Ini Tetap Bisa Naik Haji

Lalu Jenna mempertanyakan, apakah kehidupan seekor kucing rumah bernilai banyak uang?

Ibu Jenna mengira ide untuk membayar biaya pengobatan sebanyak itu sungguh hal konyol.

Namun, suami Jenna memandangnya seperti seorang pembunuh dan berkata, "Kamu akan membunuh kucing saya?"

Baca Juga:Salah Perhitungan, 7 Benda Ini Terpasang Tidak Sebagaimana Mestinya, Mana yang Paling Konyol?

Semakin hewan peliharaan menjadi anggota keluarga, biaya yang ditanggung akan meningkat.

Pengeluaran besar biasanya digunakan untuk membeli makanan, persediaan dan jasa, sampai perawatan dokter hewan.

Memang menjadi pilihan yang sulit ketika harus memutuskan untuk menyelamatkan hewan peliharaannya, memilih utuk berhutang atau menggunakan seluruh tabungannya.

Baca Juga:Waspada! Ini Daftar Tanggal Nahas Bagi Tiap Shio di Bulan Agustus 2018

Jenna mengatakan bahwa mereka tidak memilik Bubbles, tapi Bubbles yang memilih mereka.

Awalnya mereka ingin mengadopsi kucing berbulu putih, namun terlanjur diambil orang lain.

Lalu, yayasan penyelamat mengatakan bahwa ada kucing lain yang bisa diadopsi.

Lalu, dengan kondisi Bubbles saat itu, mereka memutuskan untuk memilihnya dan mereka harus memilih untuk menyelamatkannya juga.

Mereka memutuskan untuk menggunakan tabungan mereka untuk berobat Bubbles.

Jika menoleh ke belakang, Jenna berharap bahwa dia mengasuransikan hewan peliharaannya saat Bubbles muda dan sehat.

Dengan begitu, pasangan itu akan menghemat banyak biaya.

Mereka menyesal karena tidak membeli asuransi, namun tidak pernah menyesal menggunakan uang itu untuk menyelamatkan Bubbles.

Operasi Bubbles berhasil dan dia segera pulih setelah beberapa minggu.

Pada setiap kesempatan, Bubbles selalu berada di sisi mereka, berguling, memanjat dan bermanja-manjaan.

Dan Bubbles memang layak mendapatkan semuanya.

Baca Juga:Catat, Mulai Besok Mobil Pelanggar Aturan Ganjil Genap Akan Ditilang

Artikel Terkait