Baca juga: Selalu Dikaitkan dengan Simbol Seks, Cleopatra adalah Sosok yang Cerdas, Hal Ini Membuktikannya
Tapi Cleopatra bukan Cleopatra kalau mau menyerah begitu saja. Ia mengirimkan ahli-ahli nujum ke Roma untuk mempengaruhi bekas kekasihnya. Usahanya berhasil. Si "playboy" Antonius merasa bosan disamping Octavia yang sehari-hari kesukaannya hanya motongi pakaian indah saja. Tahun 37 Antonius menolak Octavia dan minta berdamai dengan Cleopatra.
Cleopatra jual mahal. Jika Antonius ingin berdamai, ia harus mengabulkan semua permintaannya. Antonius harus memberikan kedaulatan sepenuhnya kepada Cleopatra. Bukannya Helios anak Antonius, tapi Cesarion, putera Julius Caesar yang akan menduduki tahta kerajaan Mesir.
Antonius hanya akan berkedudukan sebagai autocrator, semacam gubernur jendral dibawah raja Mesir. Tuntutan Ratu Mesir kepada Antonius sungguh membahayakan negara Romawi. Tapi Antonius tunduk. Untuk menguatkan perujukan Antonius meresmikan lagi perkawinannya dengan Cleopatra menurut adat kebiasaan Mesir.
Untuk kedua kalinya romans Antonius – Cleopatra mulai lagi, romans yang terdiri dari rentetan cumbu-raju, pestapora dan kekalahan perang.
Permusuhan Antonius dan Octavianus meruncing. Kedua jendral itu berhadapan, lengkap dengan pengikut-pengikutnya. Antonius dibantu oleh raja-raja Ephesos berikut tentara mereka dari 19 legiun Roma (satu legiun terdiri dari 4500 tentara).
Pada saat itu Octavianus mungkin mau diajak berdamai. Tapi Clebpatra tidak menghendaki; ia masih ingat kepada hubungan kekasihnya dengan adik perempuan Octavianus.
Antonius dipaksanya berperang. Antonius dan Cleopatra berada di Athene. Seluruh isi istana Mesir mengikutinya, diiringi 100 ribu orang serdadu.
Armada Octavianus dan armada Antonius bertemu. Kekasih Cleopatra diblokade, terjepit di teluk Ambracis, Cleopatra menyarankan supaya Antonius menembus blokade itu dengan 300 perahu agar dapat berperang ditengah lautan.
Baca juga: Teori 'Klasik' Kematian Cleopatra Dibantah para Ahli
Pertempuran berlangsung hanya sekejap mata. Kapal Antonius dikepung oleh perahu-perahu Rum. Sebentar kemudian terbakar. Cleopatra menjauh dengan perahunya. Melihat Cleopatra pergi, seketika itu juga Antonius meninggalkan medan pertempuran, lari mengikuti kekasihnya.
Antonius duduk termenung diburitan memandang asap kapal-kapalnya yang terbakar. Nasib pengikut-pengikutnya yang bersedia mempertaruhkan jiwa baginya, tak ia hiraukan. Pasangan Antonius Cleopatra hilang dari perhatian sejarah.
Cleopatra berusaha mengumpulkan armada baru. Tapi Octavianus sudah tak tertahankan. Ia makin mendekat. Akhir percintaan Antonius Cleopatra cepat sekali. Cleopatra menjauhkan diri dari Antonius dan menutup dirinya dalam menara marmer, bakal makamnja.
Antonius berteriak-teriak, "Cleopatra, saya susah tidak karena harus berpisah darimu, sebab sebantar lagi saya toh akan bersatu kembali denganmu. Aku susah karena aku seorang jendral besar, kalah ulet dengan engkau seorang wanita.”
Baca juga: Inilah Zenobia, Ratu Pemberontak yang Memukul-Hancurkan Legiun Romawi yang Legendaris Itu
Karena pelayan menolak membunuhnya, Antonius terpaksa bunuh diri. Ia tidak mati, hanya luka.
Pada saat itu ia mendengar bahwa Cleopatra belum bunuh diri. la minta dibawa ke menara marmer dimana Cleopatra menutup diri.
Dengan seutas tali Antonius ditarik ke atas oleh Cleopatra. Permintaannya terakhir terkabul: mati dalam pelukan kekasihnya.
Rupa-rupanya Cleopatra belum mau menyerah. la masih mempunyai harapan dapat menerkam jendral baru dari Roma yang mengalahkan Antonius. Octavianus bertemu dengan Cleopatra. Sebentar saja Cleopatra telah tahu, bahwa ia tak dapat menawan jendral muda ini dengan pesta pora daa rayuan asmara.
Baca juga: Permainan Masa Kecil Ini Bahkan Sudah Ada Sejak Zaman Romawi, Bahkan Sampai ke New York
la tahu, riwayat Mesir telah tamat dan dia sendiri dalam triumphus (pawai kemenangan) akan diseret sepanjang jalan kotae Roma mengikuti Octavianus »nak angkat Caesar, bekas kekasihnya.
Cleopatra pergi kemakam Antonius, menangis sambil memeluk makamnya. Kemudian ia kembali ke kamarnya, minta bakul berisi ular berbisa. Ketika Octavianus masuk ke dalam kamarnya, Cleopatra telah menggeletak tak bernyawa, kepala dengan mahkota bertingkat, badan penuh perhiasan.
“Seandainya Cleopatra hidungnya lebih mancung sedikit saja jalan sejarah ini tentu berlainan sama sekali,” kata Pascal yang mengira bahwa si cantik dari Mesir itu agak pesek dan karenanya tak dapat memikat Octavianus masuk ke dalam perangkapnya. (Historia Desember 1963)
Baca juga: Misteri Gerbang Neraka Romawi Kuno yang Terkenal Sangat Mematikan Akhirnya Terungkap
Source | : | intisari |
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | Yoyok Prima Maulana |
KOMENTAR