Advertorial
Intisari-Online.com - Sepasang rangka manusia kuno yang dijuluki 'Romeo dan Juliet' ditemukan terkubur di tanah di samping dua rangka kuda dan kereta.
Kuburan berusia 5.000 tahun itu ditemukan di wilayahKaraganda, Kazakhstan.
Para ahli mengatakan pasangan itu bersama-sama seumur hidup mereka, yang berarti salah satu dari mereka bisa bunuh diri atau dibunuh untuk dikuburkan bersama.
Arkeolog terdekat menemukan kereta perang zaman perunggu yang ditarik oleh dua kuda yang dikorbankan untuk penguburan.
Baca Juga:Kisah Perjuangan Orangtua Bayi Agus Hidayat yang Harus Lunasi Biaya Rumah Sakit Sebesar Rp79 Juta
Diperkirakan makam bergaya kereta ini berisi sisa-sisa pasangan lain dan dirancang untuk membawa pasangan ke akhirat.
Makam itu diobrak-abrik di beberapa titik, tetapi tulang-belulang dari pasnagan itu tetap ada dan paraahli berpikir tulang jantan bisa jadi milik seorang kusir.
Arkeolog utama penggalian,Dr Igor Kukushkinn mengatakan bahwa para kekasih yang bernasib malang bisa memastikan mereka meninggal pada saat yang bersamaan.
Atau mereka bisa mati pada saat yang sama secara kebetulan dan telah dipilih untuk menjadi kekasih di akhirat.
Banyak dugaan mengenai para pasangan yang meninggal secara berdampingan, seperti apakah mereka suami istri, atau lelaki dan wanita yang tidak saling mengenal namun meninggal sekitar waktu yang sama.
Pasangan itu dimakamkan bersama harta yang indah termasuk anak panah, belati dan perhiasan yang terbuat dari batu semi mulia.
Arkeolog Viktor Novozhenov mengatakan posisi kuda-kuda itu dengan jelas menunjukkan mereka terbunuh dan ditambahkan dnegan sengaja untuk membuat kereta di pemakaman tersebut.
Pasangan ini saling membelakangi dan saling menjauh satu sama lain untuk meniru posisi kuda yang bekerja menarik kereta.
Laki-laki dikuburkan dengan belati logam, dan wanita memiliki gelang yang terbuat dari batu semi mulia.
Arkeolog juga menemukan panah batu dan liontin berlapis emas bersama dengan keramik tembikar.
Baca Juga:Inilah 7 Pekerjaan yang Dapat Meningkatkan Risiko Kanker, Salah Satunya Pilot