Advertorial
Intisari-Online.com -Lapas Sukamiskin lagi-lagi menjadi perbincangan.
Setelah sebelumnya terjadi operasi tangkap tangan yang dilakukan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang melibatkan Kalapas dan beberapa narapidana dan pengunjung.
Kali ini, Lapas Sukamiskin menjadi sorotan setelah tim Mata Najwa melakukan sidak di penjara tersebut bersama Ditjen PAS, Sabtu (21/7).
Sel penjara yang dihuni oleh mantan Ketua DPR Setya Novanto saat ditemui dalam acara tersebut ternyata bukan sel asli yang ditinggali oleh dirinya.
Baca juga:Jarang yang Tahu, Inilah Rumah Menteri Susi Pudjiastuti, 400 Pegawai Susi Air Tinggal di Sini
Sementara sel penjara yang terlihat dalam tayangan sidak tersebut terlihat sangat sederhana, sel penjara asli yang ditinggali oleh Setnov diklaim jauh lebih luas dan mewah.
Berbicara tentang sidak, sebuah penjara di Meksiko, juga pernah menghebohkan dunia saat disidak.
Dua karung ganja, 19 pelacur, 100 TV plasma, dan 100 petarung jagoan ditemukan dalam pemeriksaan mendadakdalam penjara yang terletakdi Acapulco, Meksiko.
Hal mengejutkan yang terjadi pada 2011 ini ditemukan ketika polisi bersiap untuk memindahkan narapidana ke penjara lain.
Baca juga:Kisah Son Heung-Min, Pemain 'Termahal' Asia yang Tidak Menyukai Cristiano Ronaldo
Arturo Martinez, perwakilan untuk operasi anti-narkoba federal di negara Guerrero, mengungkapkan bahwa enam narapidana perempuan juga ditemukan di dalam penjara pria.
Selain itu, ketika 500 petugas bersiap untuk memindahkan sekitar 60 tahanan ke penjara keamanan maksimum pada Minggu malam, pisau, alkohol, dan dua burung merak ditemukan di sana.
Martinez mengatakan 'kemungkinan penyebab' di belakang selundupan sekarang sedang diselidiki.
Awal tahun ini, polisi Meksiko menemukan sebuah bar lengkap yang menyediakan bir dan obat-obatan kepada narapidana di penjara Chihuahua utara.
Petugas menyita 200 botol bir, 12 botol tequila, dan 20 botol vodka dari ruang minum, yang telah dikosongkan dengan meja biliar dan juga berisi senjata api, mariyuana dan heroin.
Penjara Meksiko, yang menampung lebih dari 200.000 tahanan, sering menjadi tempat kerusuhan serta pelarian massal.
Hal ini dapat terjadi karena banyak dari para narapidana tersebut ‘terkoordinasi’ dengan bantuan dari para penjaga yang korup. (metro.co.uk)