Advertorial

Kisah Safuan, Tukang Tambal Ban yang Berhasil Kumpulkan Uang untuk Dirinya dan Istrinya Berangkat Haji

Intisari Online
Ade Sulaeman

Tim Redaksi

Safuan bukan berasal dari kalangan orang berduit. Namun keinginan untuk menunaikan ibadah haji membuatnya terus berusaha.
Safuan bukan berasal dari kalangan orang berduit. Namun keinginan untuk menunaikan ibadah haji membuatnya terus berusaha.

Intisari-Online.com -Sepanjang ada niat, kerja keras, dan doa, keinginan untuk menunaikan ibadah haji bukan sesuatu yang sulit digapai.

Hal itulah yang dilakukan Safuan Azis (64), tukang tambal ban, warga Kelurahan Mangunharjo RT 02/02 Kecamatan Tugu, Kota Semarang yang akan berangkat haji 2018 ini.

Safuan berangkat haji bersama istrinya Musharofah pada 6 Agustus 2018. Keduanya masuk kloter 70 Kota Semarang.

Kloter itu dijadwalkan terbang pukul 00.00 WIB dari Embarkasi Donohudan, Kabupaten Boyolali.

Baca juga:7 Rahasia Bugar Vladimir Putin, Salah Satunya Bangun Siang dan Sarapan di Tengah hari

"Tahun 2011, kami mendaftar dengan uang tabungan Rp50 juta. Setelah 7 tahun menunggu, kami akhirnya berangkat," ujar Safuan, saat ditemui di tempat kerjanya, Rabu (25/7/2018).

Safuan bukan berasal dari kalangan orang berduit. Namun keinginan untuk menunaikan ibadah haji membuatnya terus berusaha.

Semberi bekerja menambal ban motor, Safuan menceritakan kisahnya hingga ia mampu berangkat haji.

"Sejak 2008, saya dan istri tergerak hati ingin ke Mekah. Saya kumpulkan sedikit demi sedikit dari penghasilan. Yang sering mengumpulkan uang itu isteri saya. Tiap saya kasih katanya ditabung," cerita dia.

Baca juga:Sudah Bayar Pajak Rp161 Miliar Masih Dimintai Lagi Rp301 Miliar, Pantas Ronaldo Pindah ke Italia

Meski berprofesi sebagai penambal ban, pria berambut putih itu tak sekalipun patah arang.

Justru dia makin termotivasi untuk mengumpulkan rupiah dari upah menambal ban para pengendara motor yang membutuhkan jasanya.

Ia percaya sedikit demi sedikit pada saatnya nanti uang akan terkumpul hingga cukup untuk mendaftar haji.

Sejak niatan itu, 3 tahun berselang, uang yang dikumpulkan cukup untuk mendaftar dua kursi. Ia mengaku sempat tak pecaya, uang yang disisihkan bisa terkumpul dengan cepat.

Uang yang dikumpulkan selain dari upah tambal ban, penjualan bensin eceran, juga dari uang istrinya yang bekerja di pabrik.

"Untuk pelunasan, saya menjual motor hingga sampai terkumpul Rp 36 juta," ujar kakek tujuh cucu itu.

Meski hendak berangkat, Safuan masih tetap bekerja di tempat tambal bannya. Ia terlihat membantu pengendara motor yang lewat untuk mengisikan angin di ban motor.

"Sudah ada beberapa yang mampir. Ada yang nambal ban, ada mampir karena beli bensin," ucapnya.

Safuan mengaku beruntung dapat kesempatan menunaikan ibadah haji, terlebih setelah menunggu antrean 7 tahun.

Sekali lagi, ia menyukuri kesempatan ini karena dari penghasilan yang tak menentu, ia diberi kesempatan menunaikan ibadah haji.

"Kalau dipikir-pikir penghasilan sama pengeluaran itu minus. Tapi Gusti Allah memanggil saya untuk ke Mekah. Allhamdullilah kami akan berangkat ibadah haji," pungkasnya. (Nazar Nurdin)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Sisihkan Upah dari Tambal Ban, Safuan dan Istrinya Berangkat Haji".

Baca juga:Misteri Hilangnya Pasutri Saat Terbangkan Pesawat 21 Tahun Lalu Akhirnya Terungkap

Artikel Terkait