Baca Juga: Perkelahian Ular Piton Melawan Ular King Kobra yang Berakhir Mengenaskan
Darah dianggap paling berharga dan mengandung esensi kehidupan yang murni.
Selain itu ada lemak yang digunakan untuk mengobati berbagai luka.
Namun yang paling populer adalah potongan mumi atau bubuk tulangnya.
Baca Juga: Hanya karena Cinta, Gadis Cantik Rusia Ini Sudi Nikahi Pekerja Tambang Miskin Asal China
Tulang, terutama tengkorak, digiling dan dicampur menjadi tonik dan tincture yang dianggap sebagai obat ampuh untuk sakit kepala, epilepsi, perdarahan internal, arthritis, dan sifilis.
Banyak orang mempercayai kemanjuran 'obat' jenis ini, bahkan Raja Charles II meramu toniknya sendiri yang disebut "The King's Drops."
The King's Drops berisi potongan-potongan tengkorak yang dicampur dengan alkohol.
Produk ini dilaporkan cukup populer di kalangan aristokrat saat itu.
Barulah seiring dengan terobosan ilmiah abad ke-18 dan 19 dan pendekatan penelitian yang berorientasi pada obat-obatan, orang-orang secara bertahap meninggalkan praktik kanibalisme ini.
Namun, fakta bahwa bubuk obat mahal yang terbuat dari bagian mumi ada yang tercatat pada katalog medis Jerman pada awal abad ke-20.
Ini membuktikan bahwa orang mudah dibujuk untuk membeli apa pun yang berlabel "mistis" atau "penyembuhan alami."
Baca Juga: Banyak Surat untuk Tuhan, Inilah 9 Fakta Negara Israel yang Jarang Diketahui Publik Indonesia
Source | : | The Vintage News |
Penulis | : | Muflika Nur Fuaddah |
Editor | : | Ade Sulaeman |
KOMENTAR