Intisari-Online.com – Seorang petani menanam dua tanaman yang sama pada lahan yang sama. Yang membedakan hanya bagaimana cara dia merawat tanaman tersebut. Tanaman yang pertama disirami secara rutin tiap pagi sore, sedangkan tanaman yang kedua disirami dua hari sekali.
Ketika tanaman itu bertumbuh cukup besar, tiba waktunya untuk menguji kekuatan akarnya. Perbedaannya cukup mencolok. Dibutuhkan waktu kurang dari dua menit untuk mencabut akar dari tanaman yang pertama. Sedang untuk tanaman yang kedua, dibutuhkan waktu dua kali lebih lama yaitu empat menit untuk bisa mencabutnya!
Tanaman pertama cukup dimanjakan dengan air yang ia dapat dengan mudah, sehingga akarnya tidak berusaha mencari ke tanah yang lebih dalam. Sedang tanaman yang kedua karena mendapat suplai air yang lebih sedikit, maka mau tidak mau akarnya mencari ke sumber air, sehingga di dapatinya akarnya jauh lebih kuat karena masuk lebih dalam ke tanah.
Cara Tuhan mendidik kita tak jauh beda dengan ilustrasi tersebut. Bayangkan saja jika Tuhan memanjakan kita dengan mengabulkan semua doa yang kita minta atau tidak pernah mengizinkan penderitaan dan masalah hidup. Tentu ini akan membuat kita jadi orang yang lemah dan manja. Tak hanya itu, kita akan menjadi orang yang cengeng. Akibatnya akar iman kita tidak kuat dan ketika permasalahan terjadi, dengan mudahnya kehidupan kita tumbang!
Tuhan sangat mengasihi kita, itulah sebabnya Tuhan selalu mendewasakan dan melatih akar iman kita. Tuhan mengizinkan penderitaan, masalah, tekanan hidup, dan keadaan yang tak menyenangkan pada kita, dengan harapan agar iman kita terus mencari “sumber” yang sejati.