Intisari-Online.com – Di sebuah desa ada sebuah sumur yang dianggap angker. Ini karena setiap kali penduduk mengambil air, tali dan ember yang diulurkan ke dalam sumur selalu ditarik. Beberapa ember bahkan terlepas dari talinya, seolah-olah ada yang membuka simpul tali itu di dalam sumur sana.
Sekian lama tidak diketahui apa penyebab kejadian aneh itu. Banyak penduduk desa menyimpulkan bahwa sumur itu dihuni oleh sosok jin jahat yang suka mengganggu.
Karena air merupakan kebutuhan vital penduduk, maka para tetua desa pun berkumpul. Melalui sebuah musyawarah diputuskan untuk menjawab teka-teki sumur angker tersebut. Seseorang harus masuk ke dalam sumur itu. Namun, tidak ada satu pun penduduk yang berani untuk masuk ke dalam sumur tersebut. Mereka ketakutan. Kecuali seorang pemuda. Ia bersedia dengan satu syarat, seorang sahabat karibnya harus ikut memegang tali ketika ia masuk ke dalam sumur.
Orang-orang bertanya, “Mengapa harus sahabatmu? Di sini ‘kan juga banyak pemuda yang tegap lagi kuat? Sahabatmu itu tinggalnya jauh dari desa kita ini.”
Pemuda itu diam saja. Karena tidak ada orang lain yang berani masuk ke dalam sumur, mereka akhirnya menjemput sahabat dari pemuda itu.
Pagi itu, setelah mengikat tubuhnya dengan tali, si pemuda turun ke dalam sumur. Penduduk beramai-ramai memegang tali, termasuk sahabat pemuda itu.
Perlahan mereka menurunkan tubuh pemuda itu hingga masuk ke dasar sumur. Semua menanti dengan hati berdebar.
Di atas batu di dasar sumur, si pemuda menemukan seekor monyet. “Oooh...inilah sumber masalahnya selama ini.”
Ia lalu membawa monyet itu bersamanya dan berkata, “Tarik talinya!”
Dengan segera penduduk desa menarik tali pengikat tubuh pemuda itu. Menjelang sampai ke atas permukaan sumur, monyet itu yang begitu senang melihat cahaya matahari terlepas dari pegangan pemuda itu. Memanjat sisa tali dan melompat keluar sumur. Dan karena kaget dengan sosok hewan ini, serta rasa takut yang telah mencengkeram hati para penduduk desa, mereka berhamburan berlari sambil melepas tali. Mereka mengira jin itu sudah mengubah pemuda malang tadi menjadi sesosok monyet.
Semua lari, kecuali sahabat pemuda itu. Ia tetap bertahan memegang tali dan dengan susah payah menarik tali menyelamatkan sahabatnya seorang diri.
Pahamlah penduduk desa itu, mengapa si pemuda begitu menginginkan kehadiran sahabatnya. Tanpanya, ia pasti sudah mati terhempas sebab mereka semua melepaskan diri meninggalkannya.
Sosok sahabat, adalah orang yang tahu tentang diri kita, mengerti betul siapa kita, memahami jalan dan pikiran kita. Kecil kemungkinannya, seorang sahabat akan mengkhianati kita.