Sementara itu, pengguna akun Facebook Widia Agil Labuku juga mengunggah sejumlah foto penangkapan ular ini.
Foto diunggah pada hari yang sama dengan video yang diunggah sebelumnya.
Terlihat dalam foto, beberapa warga berpose bersama ular yang sudah tak bernyawa yang kemudian dililitkan pada sebatang kayu.
Baca juga: Berusia 99 Juta Tahun, Beginilah Wujud Fosil Nenek Moyang Ular Modern
Pakar herpetologi dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Amir Hamidy mengatakan, ular sanca batik memiliki nama latin Phyton reticulatus.
Menurut Amir, masyarakat di Indonesia dan Malaysia sering menggunakan kata sanca untuk menyebut ular jenis piton tersebut.
“Ular yang memangsa seorang perempuan di Sulawesi beberapa waktu lalu merupakan jenis sanca batik," kata Amir saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (16/6).
Amir menjelaskan, panjang ular sanca batik dapat mencapai 10 meter dan menjadi yang terpanjang di dunia.
Ukuran ini melebihi panjang ular Anaconda dari sungai Amazon.
“Ular piton di daerah Sulawesi memang bisa sangat besar dan panjang karena menjadi predator tertinggi di dalam rantai makanan. Mangsanya juga mamalia besar seperti babi hutan. Hal ini membuat ukuran piton di Sulawesi berbeda dengan piton di Sumatera, karena masih ada predator lainnya seperti harimau,” jelas Amir.
“Apabila di penangkaran panjang ular piton bisa mencapai 10 meter, kalau di alam liar panjangnya mencapai 7 meter,” tambah Kepala Laboratorium Herpetologi Puslit Biologi LIPI tersebut.
Konflik piton dan manusia
Penulis | : | Intisari Online |
Editor | : | Moh. Habib Asyhad |
KOMENTAR