Intisari-Online.com – Benny adalah seorang konsultan anak-anak. Ia sudah bertahun-tahun memberikan konseling untuk remaja yang bermasalah atau merasa tidak tahu bagaimana hendak melanjutkan hidupnya.
Suatu hari, Benny bertemu dengan seorang anak yang sangat sulit ditangani. Ia begitu nakal, susah diatur, dan tak mau menurut pada siapapun. Anak ini juga sering bertengkar dengan teman-teman sebayanya. Karena orangtuanya sudah angkat tangan, anak ini pun dibawa kepada Benny.
“Siapa namamu?” tanya Benny ketika mereka baru pertama bertemu. “Gian,” jawabnya singkat. “Mengapa kamu selalu bertengkar dan tak mau mematuhi orangtuamu?” lanjut Benny. Singkat cerita, Gian mau membuka dirinya pada Benny. Sedikit banyak, ia bercerita bahwa dia tak pernah dihiraukan oleh kedua orangtuanya yang sibuk bekerja. Ternyata, ia menjadi nakal karena ingin mencari perhatian.
Setelah memahami kondisi Gian, Benny bertanya lagi, “Gian, sebenarnya apa yang kamu inginkan dalam hidup ini?” Setelah diam selama beberapa detik, Gian menjawab dengan lantang, “Aku mau jadi spiderman! Aku mau menyelamatkan nyawa banyak orang!”
Mendengar jawaban polos itu, mau tak mau Benny tersenyum lebar. Ia pun berkata, “Tentu bisa. Tapi, mungkin tidak persis seperti spiderman. Kamu bisa menyelamatkan nyawa orang dengan banyak cara. Namun, untuk bisa menjadi orang yang menyelamatkan orang lain, kamu harus berubah.”
“Berubah bagaimana? Aku sekarang kan sudah kuat!” begitu jawab Gian. “Pernahkah kamu melihat spiderman memukuli temannya? Atau tidak patuh? Lihat, spiderman sebenarnya adalah anak yang patuh, pintar, dan menurut! Ia kemudian juga menyelamatkan nyawa banyak orang dengan kepintarannya!” begitu jelasku.