Intisari-Online.com – Hari itu adalah ulang tahun pernikahan mereka. Aisha sedang menunggu suaminya, Ahmad, pulang. Beberapa hal telah berubah sejak pernikahan mereka. Pasangan itu selalu melucu, merasa tidak bisa hidup tanpa satu sama lain, telah mengalami pahitnya kehidupan selama beberapa waktu. Bertengkar untuk hal-hal sepele, tetapi mereka tetap merasa saling membutuhkan.
Aisha sedang menunggu untuk melihat apakah Ahmad mengingat hari ulang tahun perkawinan mereka. Kemudian, tiba-tiba telepon di kamar tidur berdering. Aisha pergi untuk mengangkat telepon, dan terdengar suara seorang laki-laki.
“Halo Bu, saya menelepon dari kantor polisi. Apakah ini nomor Pak Ahmad?”
“Ya, betul!”
“Maaf, Bu. Tapi ada kecelakaan dan seorang pria meninggal! Kami mendapat nomor ini dari dompetnya. Kami membutuhkan Anda untuk datang dan mengidentifikasi jenazahnya.”
Hati Aisha benar-benar hancur! Ia terkejut! Ia kehilangan kesadarannya. Bagaimana ini bisa terjadi?
Oh, Tuhan, apa yang terjadi padaku. Bagaimana aku bisa hidup tanpa dia. Ahmad begitu penuh cinta dan sangat peduli meski ada perbedaan di antara kami, tapi ia adalah yang terbaik!
Aisha berguling menangis sangat sedih. Ia merasa kehilangan hidupnya.
Tiba-tiba Ahmad melangkah masuk ke rumah dan melihat istrinya menangis keras. Keduanya segera berpelukan. Ahmad memeluk istrinya saat ia menangis. Setelah beberapa waktu inderanya dipulihkan, Aisha menceritakan tentang telepon dari kantor polisi.
“Sayang, aku lupa memberitahumu kalau dompetku dijambret hari ini.”
Hidup bukan tidak mungkin memberikan kesempatan kedua, maka jangan pernah menyia-nyiakan hubungan kita. Ketika kita masih hidup, mari perbaiki kesalahan kita. Hiduplah dengan indah tanpa penyesalah. Selalulah cintai pasangan kita, anak-anak, dan seluruh keluarga kita.