Advertorial

Tiga Alasan Ponsel VIVO Menjadi yang Terlaris di China Tahun 2018

Adrie Saputra
Adrie Saputra
,
Yoyok Prima Maulana

Tim Redaksi

VIVO adalah perusahaan teknologi China yang membuat smartphone, aksesori ponsel pintar, perangkat lunak, dan layanan online.
VIVO adalah perusahaan teknologi China yang membuat smartphone, aksesori ponsel pintar, perangkat lunak, dan layanan online.

Intisari-Online.com - Pasti Anda sudah tidak asing lagi sekarang saat mendengar merk ponsel VIVO.

VIVO adalah perusahaan teknologi China yang dimiliki oleh BBK Electronics, membuat smartphone, aksesori ponsel pintar, perangkat lunak, dan layanan online.

Ponsel itu kini menduduki peringkat ponsel cerdas terlaris di China, padahal umurnya bisa dibilang belum lama.

Sejak pendirian perusahaan pada tahun 2009, Vivo telah berkembang ke lebih dari 100 negara di seluruh dunia.

Baca juga:Ini 10 Merk Smartphone yang Sedang Populer di China, Peringkat ke- 5 Xiaomi, Peringkat Satunya!

Vivo memulai ekspansi internasionalnya pada tahun 2014 ketika memasuki pasar Thailand.

Perusahaan segera menindaklanjuti dengan peluncuran di India, Thailand, Malaysia, Indonesia, Vietnam, Myanmar, dan Filipina.

Pada tahun 2017 Vivo memasuki pasar smartphone di Rusia, Sri Lanka, Taiwan, Hong Kong, Brunei, Macao, Kamboja, Laos, Bangladesh, dan Nepal.

Inilah alasan mengapa VIVO langsung digemari banyak orang:

1. Strategi Iklan

Grand Launching besar-besaran Vivo V9 di Candi Borobudur kemarin, masih menjadi pembicaraan hangat di masyarakat.

Menurutnya, Grand Launching Vivo V9 ini terbilang gokil.

Jika dihitung secara kasar, biaya blocking tiap stasiun TV untuk prime time rata-rata mencapai Rp 2 Miliar per jam.

Nah, kalau ada 12 stasiun TV, berarti sudah menghabiskan Rp 24 Miliar.

Belum lagi iklan live streaming di 10 portal online, yang sebagian besar juga bertarif kelas atas.

Ditambah biaya artis dan pendukungnya, bisa bisa habis Rp 30 Miliar yang habis hanya dalam semalam grand launching.

Diperkirakan, honor manggung Agnes Mo di acara Vivo V9 ini sekitar Rp 150 juta, sedangkan Via Vallen mungkin Rp 200 juta.

Baca juga:Habiskan Rp30 Miliar untuk ‘Blocking’ 12 Stasiun TV saat Launching Vivo V9 di Candi Borobudur, Masuk Akalkah?

Vivo 9 dijual Rp 3.9 juta, kira-kira profit per unit sekitar Rp 1 juta.

Artinya untuk mendapatkan 30 Miliar, Vivo V9 hanya perlu terjual 30.000 unit.

Apakah bisa?

Menurut @Strategi_Bisnis sangat bisa, karena Oppo F5 saat 8 hari launching laku 48 ribu unit.

Launching Vivo 9 ini diperkirakan bisa laku 30 ribu unit dalam 2 minggu.

Terbayangkan bagaimana ponsel ini begitu mudah dicintai masyarakat secara luas dengan strategi iklan gokil ini?

2. Pemilihan Ambassador

Brand VIVO nampaknya tidak main-main dalam memilih amassador mereka.

Beberapa nama artis papan atas dikontrak oleh VIVO untuk mempromosikan produknya.

Seperti di Indonesia ada nama Agnez Mo, Afgan, dan Maudy Ayunda.

Vivo memang sering bekerja sama dengan selebritas.

Di China sendiri, dalam kampanye pemasarannya, ada penyanyi dan aktor Tiongkok Lu Han (lahir 1990) atau aktris Tiongkok Zhou Dongyu (lahir 1992), dengan jelas menargetkan kelompok konsumen pasca-90-an.

Dengan demikian ambassador mereka dipilih yang mempunyai banyak fanbase anak muda generasi millenial yang suka foto, musik, nongkrong, dll.

3. Fitur Canggih

VIVO memiliki Fitur FullViewTM Display.

Fitur FullViewTM Display memiliki inovasi desain Comfortable Hand Grip yang membuat smartphone dengan layar penuh berukuran 5.7 inci serta rasio body smartphone sebesar 83.6% terasa lebih nyaman saat digenggam oleh penggunanya.

Selain itu, Vivo V7 dilengkapi dengan kamera depan 24 MP yang andal dan membantu kamu menghasilkan foto yang jernih, tajam, dan istimewa.

Ada jugaFace Access, merupakan fitur unggulan Vivo V7 yang memberikan kemudahan dan kenyamanan sebagai alternatif untuk membuka kunci smartphone. (Intisari-Online.com/Adrie P. Saputra)

Artikel Terkait