Kebanyakan peserta yoga memilih beralih ke yoga ketika membutuhkan pelarian dari berita-berita pelantikan presiden. Bahkan beberapa orang bukan yogi jadi lebih mengapresiasi latihan yoga. Erika Martinez Rotolo dari Chicago mengatakan beralih dari latihan rutin kebugaran intensif dalam beberapa bulan terakhir dan menemukan dirinya menginginkan yoga lebih dari segalanya.
“Rasa sakit karena lari, latihan beban atau naik sepeda mungkin lebih dari yang dapat diatasi tubuh dan pikiran saya,” katanya.
Cassidy Fein dari Washington DC pun mulai mendaftar yoga daripada boot camp beberapa minggu sebelum pemilihan. “Pasti lebih mudah berkomitmen di yoga daripada olahraga berat, khususnya ketika sulit untuk bangun dari tempat tidur setelah membaca berita pagi,” katanya.
Melangkah ke matras yoga memberi kita kesempatan untuk tenang dari kekacauan, meski hanya satu jam dan memberi perasaan lebih menyatu.
“Kami melihat banyak peserta yoga bergantung pada latihan yoga sebagai cara menyatukan diri dengan kedamaian di dalam dirinya dan juga lebih dekat dengan orang-orang di sekitar mereka kendati punya perbedaan-perbedaan politik,” kata Jasin dari CorePower. “Menyembuhan dari dalam dapat menginspirasi kita untuk melakukan tindakan dan negara kami membutuhkan itu.”
Penulis | : | Moh. Habib Asyhad |
Editor | : | Ade Sulaeman |
KOMENTAR