Gadis Ini Dianggap Sebagai Perempuan Pertama yang Menderita “Sindrom Manusia Pohon”

Moh. Habib Asyhad
Ade Sulaeman

Tim Redaksi

Sahana Khatun, perempuan pertama di dunia dengan sindrom manusia pohon
Sahana Khatun, perempuan pertama di dunia dengan sindrom manusia pohon

Intisari-Online.com -Masih ingat dengan Abul Bajandar, manusia pohon asal Bangladesh? Masih di negara yang sama, ada kejadian serupa dengan Abul. Kali ini menimpa seorang gadis bernama Sahana Khatun.

(Kisah Manusia Pohon Asal Bangladesh Akhirnya Bisa Memeluk Putri Kecilnya)

Kutil-kutil aneh itu mulai muncul di wajah gadis 10 tahun itu empat bulan yang lalu. Mula-mula ayahnya tidak khawatir, namun setelah kutil itu mulai menyebar ia mulai panik. Ia pergi jauh ke selatan, dari desanya ke ibu kota Bangladesh, Dhaka, supaya Sahana mendapatkan pengobatan yang layak.

Para dokter yang mendapat laporan kasus itu saat ini khawatir jika gadis 10 tahun itu mungkin perempuan pertama di dunia yang menderita “sindrom manusia pohon” ala Abul. Jika diagnosis mereka benar, berarti Sahana akan masuk dalam kelompok kecil “manusia pohon” yang tersebar di seluruh dunia.

Ini adalah penyakit genetik langka yang membuat kulit bersisik, terutama pada kulit tangan dan kaki. Hanya beberapa orang yang diperkirakan pernah terserang penyakit ini.

Kita ingat, kedua tangan Abul masing-masing memunculkan “akan” seberat 5 kg. Kutil-kutil juga muncul di kakinya, dan inilah yang membuatnya tampak seperti pohon besarung.

Abul, yang berusia 27 tahun, merupakan orang Bangladesh pertama yang didiagonosis penyakit ini. Setelah melakukan 16 operasi terpisah di College Hospital Hospital di Dhaka, Abul kini sudah bisa menggendong putranya. Ia juga terlihat lebih tampan.

Tim dokter yang kini menangani Sahana adalah dokter yang sama dengan yang menangani Abul. Mereka saat ini sedang melakukan tes untuk menentukan apakah Sahana memiliki kelainan kulit yang sama dengan Abul.

“Kami (keluarga) sangat miskin. Putri saya kehilangan ibunya ketika ia berusia enam tahun. saya sangat berharap tim dokter bisa menghapus kutil-kutil itu dari wajah putrinya yang cantik,” ujar Mohammad Shahjahan, ayah Sahana.

Para dokter berharap penyakit yang diderita Sahana tidak seagresif penyakit yang diderita pasien sebelumnya: Abul.

Artikel Terkait