Masyarakat Perkotaan Lebih Mudah Terkena Infeksi Dengue

Tika Anggreni Purba
,
Moh Habib Asyhad

Tim Redaksi

Musim Hujan Tiba, Demam Berdarah Siap Merebak
Musim Hujan Tiba, Demam Berdarah Siap Merebak

Intisari-online.com -Karena mobilitas masyarakatnya yang tinggi, tak heran jika infeksi virus dengue paling sering ditemukan di daerah perkotaan ketimbang pedesaan. Untuk Indonesia, DKI Jakarta adalah yang tertinggi, disusul Jawa Barat dan Bali.

Aktivitas pergerakan manusia yang didukung sistem transportasi, membuat mobilitas penduduk di Jakarta begitu tinggi. Begitu pula dengan virusnya. “Wilayah Jakarta yang paling sedikit kasus dengue hanya di wilayah Kepulauan Seribu saja,” ungkap Prof. Dr.dr. Sri Rezeki Hadinegoro Sp.A (K), staf pengajar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI).

Upaya pencegahan infeksi dengue yang wajib kita lakukan adalah memerangi nyamuk. Karena itu jangan pernah abaikan hal ini. Apalagi nyamuk berkembang biak dengan sangat cepat di musim hujan. Genangan air di mana-mana, suhu yang meningkat, serta kelembapan yang tinggi membuat nyamuk Aedes aegypti mudah beranak pinak.

Betapa Mematikannya Demam Berdarah

Dulu, kita bisa mempersiapkan diri sebelum musim hujan tiba. Namun masalahnya, saat ini perubahan cuaca sangat tidak menentu. Hujan bisa saja terjadi di sepanjang tahun, sehingga risiko perkembangbiakan nyamuk semakin tinggi. Intinya tetap saja, lebih baik mencegah sebelum terjangkit.

Kabar gembira, vaksin dengue pertama di dunia yang sudah lama ditunggu, kini sudah ada di Indonesia. Peluncuran vaksin yang diproduksi oleh Sanofi Pasteur sudah dilakukan November 2016 di Jakarta. Hanya saja, vaksin ini baru ditujukan untuk individu berusia 9-16 tahun. Pemberian dilakukan tiga kali dosis dengan interval waktu enam bulan.

(Inilah Kesalahan saat Fogging yang Sebabkan DBD Tak Kunjung Hilang)

Sebelum adanya vaksin, upaya pencegahan dengue dengan gerakan pemberantasan nyamuk. Nah, harapannya setelah vaksin ini masuk di Indonesia, upaya pencegahan penyakit akibat virus dengue semakin optimal.

Sri, selaku peneliti peneliti utama dari studi klinis fase III, menjelaskan, vaksin ini memang baru efektif untuk anak usia 9-16 tahun. Sebab, hasil penelitian menunjukkan efektivitas penggunaannya masih konsisten di kisaran usia tersebut.

Konferensi Pers Vaksin Dengue di Indonesia oleh Sanofi Pasteur

Sedangkan untuk anak rusia di bawah sembilan tahun, masih terjadi perubahan atau inkonsisten terhadap efek vaksin. Sehingga membutuhkan proses pengujian dan penelitian lebih lagi. Termasuk pula untuk usia di atas 16 tahun.

Sampai saat ini, vaksin dengue masih tersedia di klinik dan rumah sakit swasta saja, namun sudah tersebar di kota-kota besar di Indonesia.

(Kabar Gembira! Vaksin Dengue Pertama di Dunia Sudah Beredar di Indonesia)

Artikel Terkait