Intisari-Online.com - Dia Melissa Dohme, asal Florida, Amerika Serikat. Wanita ini ditusuk pacarnya 30 kali tapi selamat. Aksi brutal pacarnya yang bernama Robert Burton itu dipicu oleh cemburu buta dan tak beralasan.
Mellisa menceritakan, kisah itu terjadi saat dia berumur 20 tahun (sekarang dia sudah 25 tahun). Saat itu dia mahasiswi sebuah perguruan tinggi dan bekerja sampingan sebagai resepsionis rumah sakit lokal dan dia memang bercita-cita menjadi perawat.
"Saya berpacara dengan Robert Burton yang saya kenal sejak SMA. Kami sering pergi bersama, chatting dan bicara. Dia sangat periang dan lucu, juga baik," kenang Melissa.
"Namun, saya memperhatikan tingkah lakunya mulai berubah sejak saya mendaftar ke universitas. Dia mulai sangat cemburu. Dia meremehkan saya dan tak ingin saya sukses. Dia akan bohong tentang beberapa hal dan jika saya mempersoalkannya, dia mulai marah besar," lanjutnya.
Melissa sudah beberapa kali mencoba putus darinya. Tapi, Robert mengatakan, "Sebagai pacar harusnya kamu membantuku, bukan melupakanku. AKu akan bunuh diri jika kamu meninggalkanku."
Mulai kasar
Lalu, Robert mulai bertindak kasar kepada Melissa. Pada Oktober 2011, Melissa mengantar Robert pulang dengan mobilnya karena mabuk.
"Dia marah karena saya menutup pintu sebelum dia selesai bicara. Lalu, dia mulai memukul saya. Untung saya bisa lepas dan memanggil polisi. Dia akhirnya ditahan selama 10 jam. Saya pikir, saya akhirnya bebas dari dia," kenangnya.
Dalam dua bulan, dia tak pernah mengganggu Melissa. Lalu, lewat media sosial, Melissa tahu bahwa Robert sudah punya pacar lain, maka ia merasa hubungannya dengan Robert benar-benar sudah berakhir.
Pada 24 Januari 2012, Robert menelepon Melissa untuk datang ke sebuah tempat. Robert beralasan, dia berada di situ karena sedang men-charge baterai ponselnya. Dia juga menyatakan ingin bertemu dan memeluk untuk terakhir kalinya. Dia ingin bertemu sekali saja dan kemudian meninggalkannya.
"Saya tak mendengarkan naluri saya dan ini kesalahan terbesar saya. Saya membawa semprotan cabe dan ponsel dan saya pikir itu bisa melindungi saya," kata Melissa.
Begitu bertemu, Robert langsung memeluk Melissa. Tapi, ternyata dia memiliki rencana jahat. Dia langsung mengeluarkan pisau lipat dan menusuk Melissa berkali-kali.
"Saya masih ingat rasa sakitnya untuk beberapa tusukan pertama. Tapi, kemudian saya melupakan untuk melawannya sebisa mungkin. Tapi, saya akhirnya jatuh karena kehilangan banyak darah," kisahnya.
Lalu, sepasang pemuda dan pemudi yang mendengar teriakannya, kemudian menghubingi 911. Tapi, Robert makin kalap dan mengambil pisau lebih besar dari mobilnya dan menyerang Melissa lagi.
"Dia sudah berniat membunuh saya dan melakukan apa saja agar saya mati. Dia tahu, polisi akan segera datang dan dia ingin segera menyudahi saya," kata Melissa.
"Hal terakhir yang saya ingat adalah ambulance dan saya mulai sulit melihat. Tengkorak saya retak dan tulang rahang saya patah. Hidung juga patah. Saya dalam keadaan parah. Saya tak bisa mengangkat tangan kanan karena mendapat banyak tusukan. Ini sebuah keajaiban karena saya akhirnya selamat," Melissa bersyukur.
Melissa sempat trauma karena tak tahu apakah Robert masih berkeliaran. Namun, keluarganya akhirnya mencritakan apa yang terjadi.
Menikah dengan sang penyelamat
Namun, tubuh dan wajah Melissa rusak berat. Dia harus menjalani banyak operasi plastik dan implantasi gigi.
"Saya kira saua akan sendiri selamanya karena tak akan ada orang yang mau dengan saya," kata Melissa.
Pada Oktober 2012, Melissa bahagia karena bisa bertemu tim emergensi di rumah sakit yang menyelamatkannya. Salah satu dari mereka adalah petugas pemadam kebakaran, Cameron yang mengundang Melissa dan ibunya untuk makan malam di kantor Pemadam Kebakaran sepekan kemudian.
"Setelah itu, saya tak bisa berhenti memikirkan Cameron. Saya tahu saya punya rasa kepadanya, tapi mencoba mengabaikannya. Apakah saya punya perasaan ini karena dia salah satu petugas pemadam kebakaran yang menyelamatkan saya?"
Pada pada 2015, Cameron melamar Melissa dengan cara romantis. Dia undang Melissa ke lapangan baseball. Saat datang, lapangan kosong dan tiba-tiba Cameron datang dan memberikan bola baseball bertuliskan, "Will you marry me?"
Keduanya akhirnya menikah dan hidup bahagia hingga kini. Horor yang pernah hampir menghancurkan hidup Melissa, kini hilang dan berganti kehidupan yang bahagia bersama Cameron.