Colo, Gorila Tertua di Dunia Itu Meninggal Dunia di Usia 60 Tahun

Moh. Habib Asyhad
,
Hery Prasetyo

Tim Redaksi

Colo, gorila tertua di dunia
Colo, gorila tertua di dunia

Intisari-Online.com -Setelah menjalani kehidupan yang luar biasa, Colo, Gorila tertua di dunia itu meninggal dunia. Gorila betina yang lahir di kebun binatang Columbus, 22 Desember 1956 itu mengembuskan napas terakhir di usia 60 tahun.

Colo hidup dua dekade lebih panjang dibanding perkirakaan banyak orang. Ia meninggal dengan tenang di kandangnya.

Kelahiran gorila Colo menjadi berita utama di seluruh dunia waktu itu. Bagaimana tidak, sebab di masa itu nelum banyak diketahui cara melakukan konservasi gorila dataran rendah yang terancam punah.

(Tembakau Gorila: Beragam Manfaat Zat-zat Synthetic Cannabinoid di Dunia Medis)

“Colo menyentuh hati banyak generasi yang datang untuk melihat dia dan bagi mereka yang merawat dia selama ini,” ujar Tom Stalf, presiden kebun binatang Columbus. “Ia adalah duta besar para gorila dan menginspirasi banyak orang untuk belajar lebih banyak tentang spesies yang terancam punah dan mendorong banyak orang untuk melindungi gorila di habitat aslinya.”

Perawat pertama Colo, mahasiswa kedokteran hewan tahun kedua Warren Thomas, menjadi orang yang berjasa saat Colo dilahirkan. Thomas mengabaikan perintah direktur kebun binatang saat itu Earl Davis untuk memisahkan ayah dan ibu Colo, Baron Macombo dan Millie Christina.

Thomas juga bersikukuh untuk membiarkan kedua gorila itu hidup bersama yang ternyata berujung pada lahirnya Colo. Selain itu, Thomas jugalah yang menemukan Colo ketika masih terbungkus kantong ketuban, tak lama setelah dilahirkan dan memberikan bantuan pernapasan dari mulut ke mulut untuk bayi gorila yang saat itu sudah tak bernapas.

Aksi heroik Thomas itu berhasil menyelamatkan Colo yang namanya merupakan singkatan dari Columbus Ohio.

Saat Colo sudah memiliki tiga anak, Warren Thomas sudah menjadi direktur kebun binatang Los Angeles. Ketiga anak Colo bernama Emmy, Oscar, dan Toni. Bulan lalu, ribuan pengunjung kebun binatang baru saja ikut merayakan ulang tahun Colo ke-60.

(Perang Suadara di Kongo yang Berdampak pada Menurunnya Populasi Gorila di Dunia)

Oleh sebab itu, kabar kematian Colo pun menjadi kabar kehilangan yang sangat bagi para pengunjung itu.

Menurut kabar yang beredar, Colo akan dikremasi dan abunya akan dimakamkan di sebuah lokasi rahasia di kebun binatang Columbus. Sebelum dikremasi, pihak kebun binatang akan melakukan pemeriksaan untuk mengetahui penyebab kematian Colo.

“Colo adalah hewan paling hebat yang pernah saya rawat. Merawat Colo adalah bagian paling luar biasa dalam karier saya,” kata Audra Meinelt, asisten kurator kebun binatang. “Saya sangat sedih sekaligus bahagia karena pernah menghabiskan 19 tahun bersama Colo.”

Para ilmuwan juga akan mengambil contoh darah dan jaringan tubuh Colo untuk mempelajari lebih banyak soal spesies kera besar ini.

Sebagai informasi, di alam liar saat ini diperkirakan terdapat 150 ribu—200 ribu ekor gorila dataran rendah barat, 4.000 ekor gorila dataran rendah timur, 800 ekor gorila pegunungan, dan kurang dari 300 ekor gorila sungai di wilayah barat dan tengah Afrika. (Kompas.com)

Artikel Terkait