Sepanjang perjalanan Blora-Rembang di tengah hutan jati yang sepi sejumlah karung diturunkan lalu dihujani tembakan dan karungnya yang bersimbah darah digelundungkan ke hutan.
Karung-karung berisi para gali itu terus diturunkan pada jarak tertentu lalu ditembak dan kemudian di lempar ke dalam hutan.
Bathi terpaksa turun di sebuah warung di pinggir jalan karena mobil pick up ‘pengangkut sayur’ itu ternyata tidak ke Rembang.
Panglima ABRI dan Panglima Kopkamtib Jenderal LB Moerdani pada Mei 1983 menyatakan kepada pers bahwa banyaknya korban tewas karena korban penembakan misterius (petrus) akibat perkelahian antar geng.
(Sumber : Benny Moerdani Yang Belum Terungkap, Tempo, PT Gramedia, 2015).
Source | : | dari berbagai sumber |
Penulis | : | Agustinus Winardi |
Editor | : | Ade Sulaeman |
KOMENTAR