Menjelang pukul 4 pagi orang Russia membiarkan orang-orang lain anggota kelompok Bormann lewat. Axmann dan ajudannya berdua melintasi jalan Invalide menuju ke arah Barat ke Moabit.
Kemudian karena mendengar menderunya panser mereka kembali ke jembatan melalui ril ke setasiun Lehrter. Di situ mereka melihat dua orang tergeletak: Martin Bormann dan Dr. Stumpfegger.
Kata Axmann pada Stern: Kesalahan tentu mungkin terjadi, tetapi muka mereka jelas dapat dikenali. Mereka berbaring tengkurap. Tangan dan kakinya letaknya agak merentang. Pada kedua jenasah tidak ditemukan cedera sedikitpun.
Saksi lain yang melihat kedua mayat ialah Herbert Seidel. la waktu itu berusia 15 tahun dan pada tanggal 3 atau 4 Mei jalan-jalan di jalan Invaliden menuju ke setasiun Lehrter. Di sebelah kiri jembatan ia melihat dua jenasah. Satu lebih besar dari yang lain.
Mereka dua-duanya mengenakan pakaian seragam perwira tanpa tanda pangkat. Mantel, celana dan sepatu boot sudah tidak ada.
Baca juga: Eva Braun: Meski Membunuh Banyak Jiwa tapi Hitler Sangat Mencintai Anak-anak
Seorang saksi lain yang melihat jenasahnya tak lama kemudian ialah tukang membuat alat-alat Willy Stelse. Ia waktu itu sedang menuju ke pabrik Solex di setasiun Lehrter untuk memberes-bereskan.
Seperti Seidel ia juga heran bahwa jenasah-jenasah itu tidak cedera dan rupanya mengenakan pakaian dalam yang mahal sekali.
Baku catatannya di arsip Moskou
Dalam pabrik Solex kemudian muncul pakaian-pakaian yang hilang itu, yakni mantel kulit Bormann, dipakai seorang buruh Perancis dan katanya ia telah menemukannya di jalan Invaliden.
Dalam salah satu kantongnya ia menemukan sebuah buku dan menyerahkannya pada mandornya Ott. Ternyata itu buku harian Bormann. Ott menyerahkan catatan Bormann tersebut pada seorang bekas komunis Kurt Kolander, yang kemudian menyerahkan pada komandan Sovyet.
Catatan harian itu sekarang dalam arsip Moskou. Tulisan terakhir : “1.5 Usaha melarikan diri.”
Source | : | intisari |
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | Ade Sulaeman |
KOMENTAR