Advertorial
Intisari-Online.com – Sejak tanggal 15 Juni 2018 kemarin hingga hari ini, semua mata tertuju ke Rusia.
Hal ini karena negara yang terletak di Semenanjung Eropa tersebut menjadi tuan rumah Piala Dunia 2018.
Namun walau sedang mengadakan pertandingan sepakbola dunia yang amat prestisius, tak membuat Rusia kehilangan fokusnya dalam dunia militer.
Sebagai salah satu negara dengan kekuatan militer terbesar di dunia, Rusia tetap tidak mau ketinggalan.
Dan hal tersebut terbukti dengan laporan yang baru saja diterima.
Baca juga:5 Penyamaran Paling Konyol yang Dilakukan Pelaku Kejahatan, Malah Bikin Mereka Mudah Tertangkap
Dilansir dari rt.com, militer Rusia dilaporkan telah menerima bahwa rudal pencegat jarak jauh baru.
Rudal tersebut untuk sistem pertahanan udara S-400 dan dilaporkan siap beroperasi pada akhir Agustus 2018 nanti, tepat setelah Piala Dunia 2018 berakhir.
Pembaruan pada uji coba rudal berasal dari sumber di industri pertahanan yang dikutip oleh kantor berita TASS.
Namun sayangnya Almaz-Antey, produser sistem S-400, menolak mengomentari berita tersebut.
Diketahui 40N6E adalah rudal permukaan ke udara jarak jauh yang dapat dimatikan oleh S-400. Proyektil dapat menurunkan target hingga 400 km jauh, menurut data open source.
Tapi ada laporan yang saling bertentangan tentang apakah rudal itu mampu mengenai target di ketinggian yang sangat tinggi.
Sebab beberapa sumber mengklaim bahwa rudal itu mungkin memiliki ketinggian maksimum 185 km sementara yang lain mengatakan itu dirancang hanya sampai 30 km.
Namun yang pasti, uji coba rudal 40N6E sudah sukses pada tes pertama pada 2015.
Sehingga saat ini, S-400 merupakan tulang punggung arsitektur pertahanan udara jarak jauh Rusia.
Militer Rusia memang telah dalam proses mengganti varian S-300, rudal tua yang digunakan sejak 2007. Tapi walau begitu ia memiliki jangkauan hingga 250 km.
Baca juga:Pandai Berbahasa Inggris, Pengemis yang Kelaparan Ini Ternyata Mantan Dosen, Ini Kisahnya!