Ia menambahkan, polisi memeriksa secara rinci catatan seluruh anggota keluarga.
Baca juga: Saking Bencinya, Pasukan Rusia Menggali Kubur Serdadu Nazi Lalu Memutilasi dan Membakarnya
Polisi pun menemukan istri Ali, Zahida, secara teratur menelepon sebuah nomor.
Dari penyelidikan polisi diketahui Ali meninggalkan kantor polisi pada pukul 10 pagi dan tiba di rumah pukul 10.45 di Sabtu (23/6/2018).
“Pembunuh bayaran bernama Tahseen dan Ehsaan, ditelepon untuk membunuhnya. Mereka melihat Ali masuk ke rumah dan membunuh Ali pada pukul 1 siang,” jelas Inspektur Sharma.
Pada hari yang sama dan setelah gelap, pembunuh bayaran datang ke rumah lagi. Dengan dibantu anggota keluarga, mayat Ali ditaruh di motor mereka dan dibuang di dekat sebuah kali.
Jelas saja pembunuhan seorang polisi membuat para rekannya menyelidiki secara besar-besaran.
Apalagi ternyata ada petunjuk penting yang terekam dari kamera CCTV, yang kemudian diselidiki polisi.
Setelah dikonfrontasi akhirnya kelima wanita itu mengakui telah melakukan perbuatan kriminla.
Zahida telah menyewa Tehseen dan Qasim untuk membunuh suaminya dengan bayaran 1.100 poundsterling atau Rp 22 juta.
Setengah dari upah itu dibayar dari gaji Ali yang disimpan di rumah.
Setengah upah lainnya dijanjikan akan diberikan setelah ‘tugas’ pembunuhan selesai.
Penulis | : | Khena Saptawaty |
Editor | : | Ade Sulaeman |
KOMENTAR