Intisari-Online.com -Semua orang membicarakan Aleppo saat ini. Kota tua Aleppo yang pernah ditetapkan sebagai Situs Warisan Dunia oleh UNESCO kini hancur berantakan akibat perang saudara di Suriah. Tak hanya menghancurkan bangunan bersejarah, perang juga telah membunuh anak-anak dan warga sipil lainnya.
Lepas dari itu, Aleppo (dalam bahasa Arab disebut Halab) adalah kota dengan sejarah yang panjang. Sejarah pergantina kekuasan tepatnya.
(Melalui Twitter, Gadis Suriah Tujuh Tahun Menceritakan Kisah Pilunya di Aleppo)
Terletak di persimpangan beberapa rute perdagangan sejak milenium kedua SM, Aleppo menjadi rebutan banyak negara. Kota ini pernah dikuasai orang-orang Het, Assyria, Helenis, Romawi, Umayyah, Ayyubiyah, Mamlukiyah, dan Usmaniyah.
Pada masa Usmaniyah, kota ini bahkan menjadi kota terbesar ketiga setelah Konstantinopel dan Kairo.
Dilansir dari situs Whc.unesco.org, benteng abad 13, masjid abad 12, madrasah-madrasah dari abad 17, istana-istana, pemandian-pemandian kuno, tata kota yang unik, adalah pemandangan khas kota ini—sebelum perang meletus. Selain megah, Aleppo adalah kota yang mejamuk.
Aleppo mencerminkan kekayaan budaya dengan beragam penduduknya. Ini terutama bisa dilihat dari arsitektur kotanya. Ada warna orang-orang Het (bangsa Anatolia kuno yang menuturkan bahasa dari cabang Anatolia dan rumpun bahasa Indo-Eropa), ada sentuhan Helenistik, ada rasa Romawi, struktur Bizantium, elemen Ayyubiyah, dan tentu saja Usmaniyah.
Madrasah Halawiye, yang dibangun pada abad 12 di masa Dinasti Umayyah, memadukan sisa-sisa katedral dengan masjid-masjid, sekolah-sekolah, pasar-pasar lainnya, yang merefleksikan kehidupan sosial yang luar biasa di kota ini. Aleppo dulu merupakan salah satu kota terkaya di dunia.
Aleppo juga contoh luar biasa dari sebuah kota Ayyubiyah abad 12 dengan benteng yang dibangun sebagai titik fokus menyusul kemenangan Salahuddin Al-Ayyubi melawan Tentara Salib. Di sekitarnya ada parit yang mengelilingi dan tembok besar yang melindungi dengan kokoh. Belum lagi bangunan-bangunan lain yang dibangun abad 13 dan 14 termasuk Madrasah al Firdaus yang dibangun 1235.
Tapi itu Aleppo yang dulu, yang memikat para panel di UNESCO, sehingga menjadikannya sebagai salah satu Situs Warisan Dunia. Dan itu bukan Aleppo yang sekarang, yang porak-poranda oleh rudal dan roket yang berterbangan selama Perang Saudara yang mematikan.