Sebuah Tragedi atau Sebuah Berkat?

K. Tatik Wardayati
,
Ade Sulaeman

Tim Redaksi

Hampir Jatuh Bersama Kapal Titanic, Biskuit Ini Menjadi Biskuit Paling Berharga di Dunia
Hampir Jatuh Bersama Kapal Titanic, Biskuit Ini Menjadi Biskuit Paling Berharga di Dunia

Intisari-Online.com – Alkisah di Skotlandia, keluarga Clark bermimpiuntuk melakukan perjalanan ke Amerika Serikat bersama sembilan anak mereka. Setelah beberapa tahun, mereka akhirnya bisa menabung dengan cukup, mereka memesan paspor untuk seluruh keluarga dan bepergian dengan kapal baru ke Amerika Serikat.

Seluruh keluarga itu penuh dengan antisipasi dan gembira pada kehidupan baru mereka. Namun, tujuh hari sebelum keberangkatan mereka, putra bungsu mereka digigit anjing. Dokter menjahit anak itu tetapi dokter menggantung lembaran kuning di pintu depan rumah Clark. Karena kemungkinan rabies, mereka dikarantina selama empat belas hari.

Mimpi keluarga itu pupus. Mereka tidak mungkin melakukan perjalanan ke Amerka seperti yang telah mereka rencanakan. Sang ayah, dengan penuh rasa kecewa dan marah, pergi ke dermaga untuk melihat kapal berlayar, tanpa keluarga Clark. Ayah meneteskan air mata kekecewaan dan mengutuk kedua anaknya dan Tuhannya atas kemalangan mereka.

Lima hari kemudian, tersebar berita tragis di seluruh Skotlandia, kapal Titanic yang perkasa tenggelam. Kapal yang diklaim tidak bisa tenggelam itu ternyata tenggelam, dan mengambil ratusan nyawa. Keluarga Clark seharusnya tercantum sebagai penumpang di kapal itu, tapi karena anak mereka digigit anjing, mereka tetap berada di Skotlandia.

Ketika Clark mendengar berita itu, ia memeluk anaknya dan mengucapkan terima kasih karena telah menyelamatkan keluarganya. Ia bersyukur pada Tuhan karena telah menyelamatkan nyawa mereka dan mengubah apa yang telah ia rasakan itu sebuah tragedi menjadi berkat.

Kita tidak akan pernah tahu apa yang direncanakan oleh Tuhan untuk kita.

Artikel Terkait