Kebanyakan Melamun Bisa Meningkatkan Risiko Stres dan Depresi

Tika Anggreni Purba
,
Ade Sulaeman

Tim Redaksi

Kebanyakan melamun bisa meningkatkan stres dan depresi
Kebanyakan melamun bisa meningkatkan stres dan depresi

Intisari-online.com—Kabarnya, manusia melamun alias membiarkan pikirannya mengembara sebanyak 160 kali setiap harinya. Tanpa sadar, kecenderungan mengizinkan pikiran berkelana, justru membuat tingkat stres dan tertekan semakin tinggi.Tahukah Anda kebanyakan melamun bisa meningkatkan stres dan depresi?

Apakah Anda jenis orang yang sering melamun? Misalnya, saat membaca sesuatu, pikiran malah berkelana sehingga harus mengulang membaca lagi dari awal. Apakah Anda sering lupa bahkan salah lihat tanda lalu lintas ketika berkendara? Atau bahkan Anda sering melupakan nama seseorang ketika bertemu kembali? Apakah pikiran Anda sering kurang fokus memikirkan ini dan itu dan mudah pecah konsentrasi?

(Baca juga: Korea Selatan Adakan Lomba Melamun untuk Pecandu Gadget)

Sebenarnya tidak ada yang salah dengan melamun atau membiarkan pikiran mengembara jika diperlukan. Misalnya, saat sedang bersantai, menikmati pemandangan, dan berwisata.

Namun jika Anda sering melamun saat membaca, berbicara, bahkan saat bekerja, itu baru bahaya. Mengapa? Sebab pikiran manusia memiliki bias negatif yang jika tidak dikendalikan akan menyebabkan masalah emosional. Seperti konflik dalam diri yang membuat kekhawatiran, keraguan, dan penyesalan memuncak.

Otak manusia secara natural mendeteksi konflik dan mengirim sinyal kuat yang bisa mengganggu kesehatan mental. Bagian dari otak yang melakukan itu disebut anterior cingulate. Melamun berbeda dengan menghayal. Melamun cenderung terjadi karena pikiran yang tidak diatur dan dikendalikan dengan baik.

Karena itu, saat kita khawatir, sedih, sakit hati, marah, ragu, dan menyesal, pikiran kita berusaha untuk mengendalikan itu. Dan sering kali kondisi ini membuat suasana hati menjadi down, itulah yang menyebabkan seseorang melamun dan sulit untuk fokus. Semakin sering kita melamun, semakin besar pula usaha ‘pikiran’ kita untuk tetap terkendali. Sehingga kalau dibiarkan bisa bikin masalah emosional.

Lalu apa yang harus kita lakukan? Jawabannya adalah tetap fokus. Intinya adalah manajemen pikiran. Perhatikanlah apa yang kita lakukan, tidak hanya untuk aktivitas yang penting, tapi juga aktivitas sepele seperti mencuci piring misalnya. Berusaha untuk fokus akan membantu pikiran kita untuk tidak keluar jalur dan mencegah kita dari stres dan tertekan.

(Baca juga: Korea Selatan Adakan Lomba Melamun untuk Pecandu Gadget)

Inilah sebabnya, latihan-latihan untuk mengendalikan pikiran perlu dilakukan. Berikut beberapa cara agar kita tidak sering melamun:

  1. Beraktivitaslah dengan aktif dan penuh kesadaran
Pikiran kita sering melayang ke mana-mana, karena kita membiarkan diri tidak sadar sepenuhnya. Dalam level konsentrasi dan fokus yang tinggi, tidak akan mudah seseorang melamun. Cobalah untuk membuat aktivitas fisik rutin yang melatih konsentrasi Anda.

  1. Pikirkan pengalaman positif
Jika Anda dalam mood yang negatif, cobalah untuk mengingat pengalaman-pengalaman positif yang pernah Anda alami. Hal ini akan membuat bias negatif berkurang, sehingga mood kita jauh lebih baik.

  1. Lupakan penyesalan.
Ingatlah bahwa penyesalan yang berlarut-larut adalah emosi yang sia-sia. Penyesalan berguna untuk mengubah sikap dan pola pikir, tapi jangan mau hidup dalam penyesalan. Gunakanlah penyesalan itu untuk bangkit menyambut masa kini dan masa mendatang.

Artikel Terkait