Sempat dilakukan tindakan untuk mengatasi kemiringan kapal ke kanan dengan membuang air ballast dari tangki ballast. Namun, keadaan tidak bisa dikendalikan hingga kapal tenggelam.
Sebanyak 19 orang awak kapal hilang, sedangkan 2 orang awak kapal selamat dan dievakuasi ke Kendari.
Sedangkan kapal beserta seluruh muatannya tenggelam di perairan Laut Banda.
Pada 23 Desember 2013, kapal ini bertolak dari Tanjuing Perak, Surabaya, menuju Pelabuhan Sampit. Kondisi perairan Pulai Keramian kurang bersahabat dengan gelombang besar.
Air masuk ke dalam kapal, dan pemompaan air tidak efektif mengingat air yang masuk terlalu banyak. Penumpang diimbau untuk memakai life jacket dan meninggalkan kapal.
Kapal akhirnya tenggelam di Perairan Pulau Keramian, Masalembo, Laut Jawa, 24 Desember 2013.
Akibat kecelakaan ini, KM. Irama Nusantara beserta seluruh muatannya tenggelam di perairan sekitar Pulau Keramian, 3 awak kapal meninggal dan 10 orang lainnya dinyatakan hilang/belum ditemukan.
KMP Munawar Ferry berlayar dari Pelabuhan Poto Tano, Sumbawa Barat menuju Pelabuhan Kayangan, Lombok Timur dengan mengangkut 16 unit kendaraan bermotor.
Kapal mengalami benturan di beberapa bagian. Akhirnya, kapal mendadak miring ke kanan. , KMP Munawar Ferry cikar kiri berbalik arah sebagai upaya untuk mengkandaskan ke daratan terdekat.
Setelah berbalik arah, kemiringan ke kanan bertambah dan kembali terdengar suara benturan kendaraan di geladak kendaraan. Kapal ini terbalik dan tenggelam di Perairan Selat Alas, Lombok.
Dari peristiwa ini, korban jiwa sebanyak 3 penumpang. Dari posko pengaduan, 6 penumpang dinyatakan hilang. Seluruh awak kapal dinyatakan selamat.
Penulis | : | Intisari Online |
Editor | : | Moh. Habib Asyhad |
KOMENTAR