Para ahli juga belum mengetahui jenis kelamin dua kerangka tersebut.
Baca Juga: Jimat Berumur 1.000 Tahun Ditemukan di Yerusalem, Tulisan di Atasnya Menggetarkan Hati
Namun, para arkeolog mengatakan, kekerasan yang amat sangat kejam telah menimpa keduanya. "Apakah (amputasi) dilakukan untuk membuat mereka tidak bisa melarikan diri dan terjebak di dalam kuburan," kata Kasia Gdaniec, seorang arkeolog senior di Cambridge County Council.
"Atau apakah mereka mencoba melarikan diri dan tertangkap lalu mendapat hukuman agar menjadi peringatan bagi semua orang, kami belum mengetahuinya" imbuhnya.
Sementara itu, para ahli juga menemukan kerangka badan tanpa panggul dan kaki di lokasi yang berjarak sekitar 50 meter.
Kerangka tersebut ditemukan di dalam dasar sumur yang dibangun pada zaman Romawi.
Baca Juga: Pembuatan SIM Dikenai Biaya Tes Psikologi, Jadi Segini Tarif Bikin SIM Sekarang Ini
Berdasarkan posisi kerangka saat ditemukan, para ahli meyakini tubuh korban masih utuh saat dilempar ke dalam sumur.
"Banyak orang berbicara tentang arkeologi saat masa penjajahan atau penaklukan sebuah bangsa, namun saya tidak pernah merasakan sekejam di sini," kata Gdaniec.
"Kedatangan Bangsa Romawi benar-benar membuat orang-orang di lokasi ini tunduk dan semuanya berubah.
Kami tidak melihat tanda-tanda perdagangan dan simbol perdamaian di lokasi ini. Kami melihat perbudakan," tambahnya.
Baca Juga: Suku Fore di Papua Nugini Doyan Makan Otak Manusia, Begini Akibatnya pada Tubuh Mereka
Penulis | : | Muflika Nur Fuaddah |
Editor | : | Ade Sulaeman |
KOMENTAR