Malahan ketika itu sudah beredar rumor bahwa Charles akan menikahinya sebelum Charles berangkat tugas dengan fregat HMS Minerva ke Karibia untuk pelayaran hampir setahun. Tiga pekan sebelum Natal, ia mengundang Camilla makan siang di Broadlands.
Inilah pengakuan Charles, seperti terungkap dalam suratnya kepada Mountbatten. "Kali inilah yang terakhir kalinya saya melihat Camilla sebelum berpisah selama delapan bulan," tulis Charles yang sedih karena akan meninggalkah Camilla dan Broadlands.
Namun justru dalam tugas ke luar negeri ini, Charles terkejut ketika mendengar berita Camilla telah dipersunting Andrew Parker-Bowles. Ia merasa diperlakukan secara kurang pantas, "Mengingat hubungan kita yang saling membahagiakan."
Seterusnya Charles menulis bahwa "tak ada lagi" Camilla jika ia kembali ke London, sembari berharap, "Saya kira rasa kesepian ini akhirnya akan berlalu."
Tetapi, meski dari perkawinannya dengan Andrew Parker Bowles melahirkan dua anak - Thomas Henry Charles dan Laura Rose - tetapi bagi Charles, Camilla tetaplah Camilla, wanita yang telah memberikan segala-galanya.
Charles benar-benar tergantung pada Camilla. Ketika Mountbatten tewas dibunuh IRA tanggal 27 Agustus 1979, Charles bagai kehilangan pegangan hidupnya. Tak ada tempat lain yang bisa menenteramkannya kecuali Camilla.
Saat itu, ia untuk kedua kalinya mendesak Camilla agar bersedia dikawininya. Berulang kali ajakan itu diajukan Charles tetapi selalu ditolak Camilla.
"Dialah satu-satunya wanita yang saya cintai. Saya tidak pernah mencintai wanita lain kecuali Camilla." Apa kata Camilla? la hanya tersenyum seperti kalau ia mendengar anekdot yang selalu dilemparkan padanya: "Pertama-tama tugas saya adalah menggoda ... lalu melompat ke tempat tidur."
Setengah hati
Sebetulnya Charles sudah memberi isyarat bahwa ia kurang sreg dengan Putri Diana, bahkan setelah rencana pernikahan mereka sudah ditentukan.
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | Yoyok Prima Maulana |
KOMENTAR