Memangsa hewan besar
"Ular piton hanya menyantap mamalia," kata Low menggaris bawahi, meskipun mereka kadang-kadang memangsa reptil, termasuk buaya.
Awalnya mereka memangsa tikus dan hewan-hewan kecil lainnya, katanya.
"Tapi setelah mencapai ukuran tertentu, mereka hampir tidak menghiraukan tikus dan hewan-hewan sejenisnya lagi, karena asupan kalori yang akan didapat sudah tidak mencukupi," ujar Low.
"Intinya mereka bisa memakan mangsa sebesar mungkin (seperti babi atau sapi)," sambungnya.
Salah perhitungan
Kadang-kadang mereka salah perhitungan juga dalam memilih santapannya. Pada tahun 2005 seekor ular Sanca Burma berusaha menelan bulat-bulat seekor buaya.
Alhasil, kedua hewan itu mati. Itu karena buaya bisa ditelan sebagian, namun mengakibatkan perut ular itu pecah saat memamahnya.
Bangkai keduanya ditemukan oleh para penjaga hutan di Florida. Tapi pemburu oportunistik ini bisa memilih-milih mangsa juga.
Jika mereka tidak mendapat mangsa yang benar-benar cocok, mereka bisa menyantap yang kecil-kecil untuk sementara sampai akhirnya mereka menemukan mangsa yang cukup besar.
Tapi manusia tetap tak masuk dalam menu utama mereka.
Kasus serupa
Pada tahun 2002, seorang bocah lelaki berumur sepuluh tahun dilaporkan telah ditelan oleh seekor ular piton di Afrika Selatan.
Tapi yang disantap sang ular bukan manusia dewasa.
Selain itu, pemangsanya bukan sanca kembang seperti dua kasus di Indonesia.
Pakar ular dari Universitas Brawijaya, Nia Kurniawan, mengatakan bahwa ular sanca sensitif terhadap getaran, kebisingan dan panas dari lampu, sehingga mereka biasanya menghindari pemukiman manusia.
Meski begitu, katanya, ular ini bisa mengingat tempat perburuan.
Bisa jadi kebun sayuran milik Wa Tiba itu dulunya adalah hutan tempat ular itu berburu mangsa.
Ditambah lagi, Wa Tiba disangka mamalia buruan.(Resa Eka Ayu Sartika)
(Artikel ini telah tayang di kompas.com dengan judul "Jasad Perempuan di Perut Ular, Bagaimana Sanca Menelan Utuh Manusia?")
Baca juga: Perempuan di Sulteng Ditelan Ular Piton: Ternyata Inilah Kerajaan Ular Piton Terbesar di Indonesia
Penulis | : | Mentari DP |
Editor | : | Mentari DP |
KOMENTAR