Menurut catatan statistik jumlah tawanan yang terbunuh dalam kamp-kamp seluruhnya berkisar 10 juta jiwa. Dan di kamp Auschwitz-Birkenau tercatat 4 juta jiwa yang dibinasakan.
Kamp seluruhnya berkawat duri dua rangkap. Jarak antara pagar kira-kira 2 meter yang dialiri listrik tekanan tinggi. Tiap-tiap 100 meter terdapat menara penjagaan setinggi 10 meter yang dilengkapi dengan senapan otomatis.
Dan menurut perhitungan Nazi tidak akan seorang pun yang dapat lolos dari kamp. Dan hal ini sering diutarakan dalam penyambutan tawanan baru. Mereka tidak mempunyai jalan keluar, kecuali melalui cerobong krematorium.
Diseleksi sebelum masuk
Para tawanan dikumpulkan dari berbagai negara yang telah diduduki Nazi baik tahanan perang, politik, kriminil dll, terutama sekali bangsa Yahudi. Banyak tawanan yang telah menempuh jarak jauh, bahkan ada yang 2400 km dari Auschwitz.
Mereka diangkut dalam gerbong tertutup dan selama perjalanan tidak diberi makan dan minum. Dan baru dibuka setelah sampai ditepi kamp, karena rel kereta api sampai dekat dengan kamp. Tidak mustahil kalau banyak sudah mati dalam perjalanan.
Yang lebih menyedihkan banyak tawanan ditawan beserta segenap keluarganya, sehingga banyak bayi dan anak-anak. Pernah kita dengar cerita tentang gerbong maut.
Bahkan waktu sekutu membom rel-rel kereta api untuk mencegah pengangkutan para tawanan ke kamp yang mengerikan itu, para tawanan diturunkan dari gerbong-gerbong dan disuruh jalan kaki di bawah pengawalan ketat. Setelah memasuki kamp mereka diseleksi.
Atas dasar kesegaran tubuhnya dokter-dokter SS memilih siapa-siapa yang masih mampu dipekerjakan dan tidak. Dan ini rata-rata hanya 25 - 30% yang mampu dipekerjakan.
Tamu ikut ditawan
Semua tawanan itu sudah tidak punya harapan lagi untuk hidup. Siapa yang masih kuat dan ingin bunuh diri dengan jalan memegang aliran listrik dipagar umpamanya, dia sudah akan ditembak lebih dulu dari menara sebelum sempat sampai dipagar.
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | Moh. Habib Asyhad |
KOMENTAR