Advertorial
Intisari-Online.com - Sebelum Israel menjadi satu-satunya tim yang dikucilkan di Asia bahkan dunia mereka adalah satu diantara tim asia yang tampil menonjol di kancah Internasional.
Israel disebutkan sebagai sebuah tim yang mewakili harapan suatu bangsa untuk menemukan tempatnya di lingkungannya dan di dunia setelah kengerian yang mereka alami saat Perang Dunia II dan Holocaust.
Bahkan setelah 67 tahun menyatakan diri sebagai bangsa, Israel masih berusaha untuk menemukan tempatnya, bahkan hingga kini.
Namun, nahasnya sebuah tragedi mengerikan sempat menimpa mereka selama Olimpiade Musim Panas 1972 di Munich, di pagi hari 5 September, sekelompok teroris Palestina mengebom apartemen Olympic Village dari atlet Israel.
Baca Juga :Masih Ingat Kakek 75 Tahun yang Nikahi Gadis Berusia 25 Tahun? Begini Kondisi Keduanya Sekarang
Akibat tindakan tersebut setidaknya dua orang tewas dan sembilan orang lainnya ditangkap sebagai sandera.
Para teroris adalah bagian dari kelompok yang dikenal sebagai Black September,jika Israel meminta pemebebasan sandra.
Mereka meminta imbalan pada Israeluntuk melepaskan lebih dari 230 tahanan Arab yang ditahan di penjara Israel dan dua teroris Jerman.
Dalam tembak-menembak di bandara Munich, sembilan sandera Israel tewas bersama lima teroris dan satu polisi Jerman Barat.
Baca Juga :Inilah Kisah Lain dari Dyah Putri Utami, Pengantin Baru yang Tuliskan 'Suamiku Selamat Jalan'
Kompetisi Olimpiade dihentikan selama 24 jam untuk mengadakan upacara peringatan bagi para atlet yang gugur.
Olimpiade Munich dibuka pada 26 Agustus 1972, dengan 195 acara dan 7.173 atlet mewakili 121 negara.
Pada pagi hari tanggal 5 September, teroris Palestina dengan topeng ski menyergap tim Israel.
Setelah negosiasi untuk membebaskan sembilan orang Israel yang menjadi sandera, para teroris membawa para sandera ke bandara Munich.
Baca Juga :Kisah Timnas Israel, Dulu Tim yang Ditakuti, Sekarang Dikucilkan dari Sepakbola Asia
Sesampai di sana, polisi Jerman melepaskan tembakan dari atap dan menewaskan tiga dari teroris.
Pertempuran senjata meletus dan meninggalkan para sandera, dua dari warga Palestina dan seorang polisi tewas.
Setelah upacara pemakaman diadakan untuk para atlet di stadion Olimpiade utama, Presiden Komite Olimpiade Internasional Avery Brundage memerintahkan agar pertandingan berlanjut, untuk menunjukkan bahwa para teroris tidak menang.
Meskipun tragedi tersebut sangat merusak acara, ada banyak momen pencapaian atletik spektakuler, termasuk tujuh medali emas perenang Amerika Mark Spitz dan dua medali emas olimpiade Rusia Olga Korbut yang dramatis.
Sebagai buntut dari pembunuhan di Olimpiade '72, pemerintah Israel, dipimpin oleh Golda Meir, menyewa sekelompok agen Mossad untuk melacak dan membunuh para pembunuh Black September.
Setelah sekian lama, peristiwa itu dikenang dan dibuat sebuah film oleh Stephen Spielberg 2005berjudul Munichyang terinspirasi dari serangkaian peristiwa ini.