Meski dianggap sebagai tentara tangguh dan pemberani, dalam situasi damai, orang-orang gunung ini adalah orang yang ramah.
“Gurkha memperoleh pujian tinggi karena ketenangan, efisien dan pembawaan bersahabat bagi kedua belah dua pihak. Kehadiran mereka di Syprus, membantu menenangkan situasi yang sangat berbahaya,” tulis E.D Smith dalam Britain's Brigade of Gurkhas (1985).
Tidak hanya melayani Inggris
Setelah kemerdekaan India dan Nepal, pasukan Gurkha tidak hanya melayani inggris. Sebagian bergabung ke organisasi militer India dan Nepal meski tetap ada yang terus bergabung di kesatuan Inggris.
Selain itu Gurkha juga diperbantukan ke Singapura dan Australia.
Singapura memberdayakan orang-orang Gurkha sebagai bagian dari kepolisian Singapura sejak 1949. Namanya Gurkha Contingent, sebuah pasukan paramiliter yang mirip Brigade Mobil (Brimob) di Indonesia.
Mantan Perdana Menteri Singapura Lee Kuan Yew begitu takjub pada orang-orang gunung ini. Lee takjub ketika Singapura dalam kerusuhan etnis, di mana polisi dari etnis Melayu menyerang orang-orang Tionghoa dan sebaliknya polisi etnis Tionghoa menyerang orang-orang Melayu.
“Gurkha di sisi lain, netral, selain memiliki reputasi penuh disiplin dan setia,” aku Lee dalam autobiografinya, The Singapore Story: Memoirs of Lee Kuan Yew (1998).
Di Singapura mereka diberikan tempat tersendiri untuk tinggal bersama komunitasnya, yakni di Mount Vernon Camp, jauh dari perkotaan.
Ironisnya, ada peraturan bahwa pasukan Gurkha dilarang menikah dengan wanita lokal Singapura.
BACA JUGA: Punya Potensi Gigi Berlubang? Lakukan 8 Cara Mudah Ini untuk Memulihkannya
Penulis | : | Yoyok Prima Maulana |
Editor | : | Yoyok Prima Maulana |
KOMENTAR