Intisari-Online.com - Galina Kovalenko, warga Ukraina, terancam hukuman 12 tahun penjara. Sebab, wanita berprofesi sebagai guru ini mencoba menjual gadis 13 tahun kepada pemburu organ manusia.
Praktik ini diungkapkan oleh Menteri Dalam Negeri Ukraina, Arsen Avakov. Bahkan, Arsen mengunggah foto sang guru dan aksinya saat menawari gadis uang dolar Amerika Serkat untuk dijual.
Gadis yang akan dijual itu penghuni sebuah panti asuhan. Menurut Avakov, sang pembeli berniat mendapatkan organnya.
Prosesnya, pembeli akan bertanya soal kesehatan calon korbam. Maka, sang guru itu akan mengirim foto dan rekam kesehatannya. Untuk mendapatkan informasi itu, pembeli membayar 1000 hryvnia (sekitar Rp450 ribu). Jika setuju dan Galina bisa memberikan gadis tersebut, maka bayarannya akan lebih besar.
Galina Kovalenko mengajar bahasa Rusia dan sastra di sebuah sekolah di Kharkiv, Ukraina. Wanita 52 tahun itu sudah memiliki pengalaman mengajar selama 20 tahun.
Menurut Menteri Dalam Negeri Ukraina, Avakov, Galina sudah merancang bisnis itu selama setahun. Target pertamanya menjual gadis berusia 13 tahun.
"Mereka mendapatkan pembeli. Ketika dia sudah bisa mengeluarkan gadis dari sekolah, maka ia akan membawanya ke pembeli dan dia akan mendapatkan uang," kata Avakov.
Jika terbukti bersalah, maka Galina terancam hukuman selama 12 tahun penjara.
Sebelumnya sudah muncul laporan adanya geng kriminal dengan spesialisasi menjual organ manusia. Penjualan organ manusia ini dianggap menghasilkan banyak uang, karena banyak yang membutuhkan untuk pencangkokan.
Pada 2003, sebuah pengadilan di Kosovo yang diprakarsai Uni Eropa mengadili lima orang yang terlibat dalam perdagangan manusia. Mereka dituduh melakukan transplantasi ilegal di Medicus Clinic di ibu kota Kosovo, Pristina.