Intisari-Online.com – Tidak ada salahnya orangtua memberi warisan dalam bentuk harta kepada anaknya. Itu merupakan hak, sekaligus, di beberapa masyarakat, kewajiban orangtua. Namun, perlu diingat bahwa sekadar memberi mereka uang tanpa mengajari mereka cara mengelolanya hanya akan membuat anak terpuruk pada beragam masalah keuangan di kemudian hari.
Bahkan, ada yang meyakini bahwa akan lebih baik untuk orangtua mewariskan cara mengelola keuangan kepada anak, bukan uang (warisan) itu sendiri.
Melibatkan mereka dalam perencanaan keuangan
keuangan anakMelibatkan anak dalam perencanaan keuangan Sementara anak muda tidak akan mengerti berinvestasi di tingkat kompleks pada orang dewasa, rekening tabungan atas nama mereka akan membantu memahami manfaat dasar menghemat uang dan melihatnya berkembang.
Berikan anak Anda kesempatan untuk mengontrol uang
uang saku anakBerikan kesempatan pada anak untuk mengontrol uang Jika Anda memberikan uang saku pada anak, biarkan ia bertanggung jawab menghabiskannya. Ini adalah cara yang bagus untuk mengajarkan hubungan antara tindakan mereka dan konsekuensi positif atau negatif yang mengikuti.
Memberikan kesempatan penghasilan tambahan
keuangan anakMemberikan penghasilan tambahan pada anak. Berikan pelajaran pada anak-anak bahwa uang adalah sesuatu yang diperoleh, bukan sesuatu yang menjadi hak. Ini juga merupakan cara yang bagus agar anak terlibat dalam tugas-tugas ekstra dalam keluarga.
Mengajak anak berbelanja
Mengajak anak berbelanjaMengajak anak berbelanja Jelaskan kepada mereka mengapa Anda membuat keputusan yang dibuat saat berbelanja. Dengan menunjukkan rincian Anda yang harus dipertimbangkan, Anda akan mengajar mereka bagaimana menjadi konsumen yang bijak.
Demikian langkah-langkah tersebut dapat menjadi dasar keterampilan keuangan pribadi yang baik bagi anak-anak.
2 Mei 1899: Lahirnya Ki Hajar Dewantara/Diperingari sebagai Hari Pendidikan Nasional
Hari Pendidikan Nasional ditetapkan oleh pemerintah Indonesia untuk memperingati kelahiran Ki Hajar Dewantara salah satu pelopor pendidikan di Indonesia dengan Taman Siswa-nya
1 Mei 1890: Hari Buruh Pertama Dirayakan
1 Mei diperingati sebagai Hari Buruh yang dirayakan oleh para pekerja dan gerakan buruh di banyak negara di seluruh dunia, termasuk di Indonesia.
2 Mei 1899: Lahirnya Ki Hajar Dewantara/Diperingari sebagai Hari Pendidikan Nasional
Hari Pendidikan Nasional ditetapkan oleh pemerintah Indonesia untuk memperingati kelahiran Ki Hajar Dewantara salah satu pelopor pendidikan di Indonesia dengan Taman Siswa-nya
1 Mei 1890: Hari Buruh Pertama Dirayakan
1 Mei diperingati sebagai Hari Buruh yang dirayakan oleh para pekerja dan gerakan buruh di banyak negara di seluruh dunia, termasuk di Indonesia.
2 Mei 1899: Lahirnya Ki Hajar Dewantara/Diperingari sebagai Hari Pendidikan Nasional
Hari Pendidikan Nasional ditetapkan oleh pemerintah Indonesia untuk memperingati kelahiran Ki Hajar Dewantara salah satu pelopor pendidikan di Indonesia dengan Taman Siswa-nya
1 Mei 1890: Hari Buruh Pertama Dirayakan
1 Mei diperingati sebagai Hari Buruh yang dirayakan oleh para pekerja dan gerakan buruh di banyak negara di seluruh dunia, termasuk di Indonesia.