Anjing bernama Nora dan bayi Archie berteman baik.
Intisari-Online.com – Kita sering mendengar kisah anjing yang sering kali melindungi bayi, tapi Anjing bernama Nora yang telah diselamatkan ini menjadi teman bayi Archie yang memberinya kenyamanan dan keamanan yang dibutuhkan.
Setelah diselamatkan dari rumah dihuni orang-orang yang kerap menyiksanya, anjing bernama Nora ini diadopsi oleh keluarga yang penuh kasih sayang, yang memiliki tiga ekor kucing dan seorang bayi yang menggemaskan.
Karena kekejaman yang terlalu lama dialaminya, Nora hampir takut akan segala sesatu, tapi tiba-tiba ia tertarik pada bayi Archie. Setelah melihat ikatan antara Nora dan bayi Archie berkembang, ibu sang bayi, Elizabeth Spence, memutuskan untukmendokumentasikan persahabatan mereka yang menghangatkan hati.
Meskipun terlihat sedikit takut pada sahabat barunya, tapi Nora dan Archie akhirnya menjadi teman secara kilat. Elizabeth memotret mereka saat berpelukan dengan mainan boneka, menunjukkan bahwa Nora benar-benar hanya memiliki bayi Archie di hatinya.
Nora merasa bahwa Archie lah satu-satunya di hatinya. Gambar ini saat Archie dengan mainan boneka anjing dan Nora dengan mainan boneka favoritnya.
Dengan masing-masing mainan favoritnya. Nora begitu manis dan lembut, bahkan kucing keluarga itu pun ingin meringkuk bersamanya.
Anjing Nora dan bayi Archie bersama kucing kesayangan keluarga itu. Anjing-anjing penyelamat lainnya kadang bergabung tidur siang bersama bayi Archie dan Nora.
Anjing Nora, bayi Archie, dan anjing penyelamat lainnya. Anjing-anjing yang baik dan penuh kasih sayang, tapi Elizabeth meyakinkan bahwa Archie dan anjing-anjing itu tidak pernah ditinggalkannya. Mereka hanya tidur siang bersama di bawah pengawasannya.
Archie menyukai Nora, hingga menunjukkan kesukaannya pada anjing kesayangannya itu dengan memakai topi berwarna putih dengan bintik-bintik hitam, yang mirip dengan Nora.
Anjing Nora dan bayi Archie yang memakai baju mirip motif anjingnya. Dengan foto-fotonya itu Elizabeth berharap memberikan perhatian pada penyelamatan anjing seperti Nora dan menunjukkan bahwa anjing besar pun bisa menjadi teman yang menyenangkan bagi anak-anak dan bayi.
Meskipun masa lalunya penuh kekerasan, Nora membuktikan bahwa anjing yang diselamatkan ini mampu mencintai seperti halnya anjing lainnya.
Sedikit demi sedikit trauma Nora pada manusia hilang atas kecintaannya pada bayi ini. Sedikit demi sedikit, bayi Archie telah membantu Nora sembuh dari traumanya dan menjadi lebih dekat dengan keluarga barunya.Persahabatan mereka benar-benar yang paling manis yang pernah kita lihat.
27 Desember 1949: Belanda Mengakui Kedaulatan Republik Indonesia
Belanda mengakui kedaulatan Indonesia pada 27 Desember 1949 (sebagai bagian dari Konferensi Meja Bundar/KMB). Dilakukan setelah penandatanganan penyerahan kedaulatan di Istana Dam, Amsterdam.
22 Desember 1948: Kongres Perempuan Indonesia Pertama (Hari Ibu)
Kongres Perempuan Indonesia pertama ini diselenggarakan di Yogyakarta pada 22-25 Desember 1928. Dekret Presiden RI No. 316 Tahun 1953 ditetapkan sebagai Hari Ibu.
19 Desember 1949: Universitas Gadjah Mada berdiri
UGM berdiri dengan ditetapkannya PP Nomor 23 Tahun 1949 tentang Peraturan Penggabungan Perguruan Tinggi Menjadi Universiteit tanggal 16 Desember 1949. Perguruan tinggi pertama yang didirikan pemerintah Indonesia
7 Desember 1975: TNI Menginvasi Timor Leste
Invasi Indonesia ke Timor Timur (Timor Leste) terjadi pada 7 Desember 1975 lewat operasi militer yang disebut Operasi Seroja, merupakan operasi militer terbesar yang pernah dilakukan oleh Indonesia.
4 Desember 1976: Gerakan Aceh Merdeka Didekalarsikan Hasan Tiro
GAM adalah gerakan separatisme bersenjata bertujuan melepaskan Aceh dari NKRI. Konflik yang terjadi sejak 1976 hingga 2005 memakan korban hampir 15 ribu jiwa.
2 Desember 1804: Napoleon Bonaparte Jadi Kaisar Prancis
Napoleon Bonaparte menjadi Kaisar Prancis pada 2 Desember 1804. Dia menobatkan dirinya sendiri dalam upacara mewah di Katedral Notre Dame di Paris.
1 Desember 1956: Mohammad Hatta Mundur sebagai Wakil Presiden RI
Mohammad Hatta mengundurkan diri sebagai Wakil Presiden Indonesia setelah muncul berbagai perbedaan dengan Presiden RI Sukarno.