Intisari-online.com—Namanya adalah thanatophobia, yaitu takut mati secara berlebihan. Fobia ini biasanya lebih rumit dari fobia lainnya, sehingga justru bisa mengganggu kehidupannya. Jenisnya bisa takut akan kematian sendiri atau takut terhadap kematian orang lain. Bahkan ada orang yang saking takutnya, tidak menghadiri acara pemakaman.
Sebagian orang berpikir dan yakin tentang apa yang akan terjadi setelah ia meninggal. Namun, terkadang mereka masih memiliki keraguan, jangan-jangan keyakinannya salah. Ada lagi yang percaya bahwa jalan menuju kematian begitu menegangkan, sehingga rasa takut selalu muncul ketika membayangkannya.
Persoalan keyakinan merupakan hal yang sangat personal dan tidak semua orang bisa mengerti akan apa yang diyakini orang lain. Kalau ketakutan akan kematian berdasar pada keyakinan agama, mungkin bisa disembuhkan dengan konsultasi dengan pemimpin agama masing-masing.
Tapi jika seseorang begitu takut mati tanpa alasan yang jelas, fobia ini mesti mendapat pertolongan profesional. Seseorang menjadi begitu takut akan kematian, karena memang belum ada bukti nyata yang bisa menjelaskan bagaimana sebenarnya kematian itu.
Biasanya orang yang cerdas lebih berisiko mengalami jenis fobia ini. Hal sama biasanya terjadi pada mereka yang sering mempertanyakan sesuatu yang tidak bisa didapatinya dari keyakinan agama.
Beberapa kasus thanatophobia juga terjadi karena seseorang itu takut untuk kehilangan kontrol akan hidupnya sendiri. Sehingga dia cenderung melakukan apa saja agar dirinya panjang umur, misalnya melakukan pemeriksaan kesehatan berkali-kali. Ia juga mengatur gaya hidupnya begitu keras gara-gara takut mati.
Ada juga yang mengalami fobia bukan soal kematiannya namun proses kematian itu. Ia sangat takut membayangkan keadaan-keadaan yang mungkin saja membuat ia meninggal. Misalnya takut terluka, takut sakit, dan takut mengalami kecelakaan..
Banyak juga yang mengalami fobia ini karena sangat takut akan apa yang akan terjadi pada keluarganya setelah ia meninggal. Biasanya terjadi pada orangtua muda dan single parent.
Anak-anak biasanya tidak banyak yang mengalami fobia ini. Karena umumnya mereka belum memiliki prinsip, keyakinan agama, dan pemahaman soal kematian.
Walau tidak banyak, ada juga penderita thanatophobia yang takut terhadap makam, rumah duka, bahkan simbol-simbol kematian lainnya.
Penanganannya juga bervariasi, sebab ketakutan terhadap kematian yang dihadapi semua orang juga berbeda-beda. Bisa saja sembuh hanya dengan konseling, namun ada juga yang membutuhkan terapi. Karena itu sangat penting untuk didiagnosis oleh mereka yang profesional di bidang kesehatan mental.