Ajarkan anak-anak berhemat dari hal yang paling sederhana.
Intisari-Online.com – Mengajarkan anak-anak untuk berhemat memang tidak mudah apabila orangtua tidak menjadi role model mereka. Anak perlu sikap orangtua yang tegas dan ajek. Bagaimana mengajarkan anak untuk berhemat? Mulailah dari hal yang paling sederhana, seperti berikut ini.
Gunakan air dengan bijaksana
Sikat gigi dengan segelas air. Mandi pancuran lebih irit air ketimbang dengan gayung. Gunakan air seefektif mungkin. Misalnya, cucuran cuci tangan ditampung di baskom untuk menyirami tanaman.
Matikan listrik kalau tak digunakan
Matikan TV bila tidak digunakan. Tonton acara televisi yang favorit saja. Matikan tv, peralatan audio, komputer, dan AC kalau memang tidak digunakan.
Gunakan kertas seefektif mungkin
Gunakan kertas seefektif mungkin Gunakan bolak-balik. Kalau sudah terpakai semua bisa dijual atau dermakan pada tukang loak.
Gunakan kertas yang lebih murah
Bila perlu, gunakan kertas buram saja. Misalnya kertas buram, meskipun kurang bagus tetapi masih dapat diguanakn untuk menulis atau menggambar.
Membawa bekal makanan dan minuman dari rumah
Bekal makan dan minum untuk anak sekolah agar lebih hemat dan terjamin kebersihannya. Selain lebih murah, juga lebih terjamin kebersihannya.
Berangkat sekolah bersama-sama
Berangkat sekolah bersama-sama dengan yang satu tujuan. Jika menggunakan mobil pribadi kalau bisa berangkatlah bersama-sama dengan teman yang satu jurusan.
Berangkat lebih pagi
Berangkat lebih pagi untuk menghemat bahan bakar minyak. Selain lebih segar, supaya tidak terkena kemacetan yang akan memboroskan bahan bakar minyak.
Nah, bila dari hal yang sederhana saja anak-anak bisa diajak untuk berhemat, maka dapat ditingkatkan untuk penghematan yang lainnya.
Paus Urbanus II dalam Konsili Clermont mengobarkan Perang Salib Pertama. Tujuan perang ini adalah merebut kembali Tanah Suci Yerusalem dari Kekhalifahan Islam.
22 November 1963: John F. Kennedy tewas ditembak
Presiden AS ke-35 John F. Kennedy ditembak saat berkendara dalam iring-iringan mobil kepresidenan di Dealey Plaza, Dallas, Texas, oleh seorang mantan Marinir AS bernama Lee Harvey Oswald.
18 November 1912: Lahirnya Muhammadiyah
Kiai Haji Ahmad Dahlan mendirikan Muhammadiyah di Yogyakarta dengan tujuan membebaskan umat Islam dari keterbelakangan ilmu pengetahuan juga membangun kehidupan yang lebih maju.
15 November 1946: Penandatanganan Perjanjian Linggarjati
Hasil dari perjanjian ini, Belanda mengakui secara de facto wilayah Republik Indonesia cuma mencakup Pulau Jawa, Pulau Sumatera, dan Pulau Madura.
13 November 1998: Tragedi Semanggi I
Tragedi Semanggi I merujuk peristiwa tertembaknya 17 orang dalam unjuk rasa menentang SI DPR/MPR November 1998 di Jembatan Semanggi dan Universitas Atmajaya. Masuk kategori pelanggaran HAM berat
12 November 1293: Kerajaan Majapahit Berdiri
Kerajaan Majapahit diakui sebagia salah satu kerajaan terbesar di Nusantara. Kerajaan ini mencapai kejayaannya ketika diperintah oleh Raja Hayam Wuruk dan Mahapatih Gajah Mada.
10 November 1963: Indonesia Menggelar GANEFO yang pertama
Games of New Emerging Forces (GANEFO) merupakan ajang olahraga yang disengaja sebagai tandingan Olimpiade. GANEFO pertama diikuti oleh 48 negara Asia, Afrika, Eropa Timur, dan Amerika Latin
10 November 1945: Pertempuran Surabaya Meletus/Hari Pahlawan
Sejak pagi, Inggris membombardir Kota Surabaya dari berbagai penjuru. Untuk menghormati jasa-jasa are-arek Surabaya, tiap 10 November diperingati sebagai Hari Pahlawan
7 November 2013: Wayang Diakui UNESCO/Hari Wayang
7 November 2013 UNESCO menetapkan wayang sebagai Warisan Dunia Tak Benda. Lewat Keppres 30 Tahun 2018, hari itu ditetapkan sebagai Hari Wayang Nasional
6 November 1908: Cut Nyak Dhien Meninggal Dunia
Pahlawan Nasional Cut Nyak Dhien meninggal dunia di pengasingannya di Sumedang, Jawa Barat, pada usia 60 tahun. Cut Nyak Dhien diakui sebagai salah satu pahlawan terbesar rakyat Aceh dan Indonesia.