Intisari-Online.com – Ada seorang bodoh yang berangkat ke istana raja. Sepanjang jalan, orang menunjuk dan menertawakannya. Mereka memanggilnya dengan sinis.
“Apa yang akan orang bodoh seperti Anda, lakukan di istana raja?” tanya seseorang.
“Aku akan menjadi guru Raja,” jawab orang bodoh itu dengan pasti. Tapi jawabannya justru membuat orang tertawa lagi.
Ketika orang bodoh itu tiba di istana, raja berpikir ia bisa cepat menangani orang bodoh itu dan bersenang-senang. Raja bertanya dengan sinis, “Beraninya kau datang dan mengganggu raja?”
“Saya ke sini untuk menjadi guru Anda,” jawab orang bodoh dengan percaya diri. Raja makin tergelak.
“Apa yang akan orang bodoh seperti Anda bisa ajarkan pada saya?” tanya Raja.
“Anda lihat,” kata orang bodoh itu, “Anda bertanya pada saya pertanyaan langsung.”
Ternyata suasana amat hening di ruang istana itu dan semua staf rumah tangga kerajaan menahan napas. Raja juga terkejut, tapi kemudian ia menjawab, “Saya harus mengakui bahwa reaksi Anda pintar, tapi Anda tidak menjawab pertanyaan saya.”
“Hanya orang bodoh yang memiliki jawaban untuk segala sesuatu, Tuanku.”
“Tapi…” sembur Raja terperangah, “Apa yang akan dipikirkan orang jika raja mereka memiliki orang bodoh sebagai guru?”
“Lebih baik orang bodoh sebagai guru daripada orang bodoh sebagai raja,” jawab orang bodoh itu kembali.
Raja agak terkejut dengan jawaban yang bodoh, tapi masih mencoba menyelamatkan situasi dengan pertanyaan cerdas.
“Tapi jika saya mengambil orang bodoh sebagai guru, apakah itu tidak membuat saya menjadi bodoh?”
“Hanya orang bodoh yang akan selalu mengatakan dirinya bahwa ia bukanlah orang bodoh, Tuanku.”
Demikianlah bagaimana orang bodoh itu menjadi guru sang Raja.”