Banteng Ternyata Tidak Membenci Warna Merah

Bramantyo Indirawan
,
Ade Sulaeman

Tim Redaksi

Banteng menyeruduk karena gerakan, bukan warna.
Banteng menyeruduk karena gerakan, bukan warna.

Intisari-Online.com – Seekor banteng mencoba untuk menyeruduk sang matador yang membawa mantel merah, saat mendekat maka matador akan menariknya, mengelabui hewan bertanduk itu. Kita akan akan berpikir bahwa banteng itu membenci warna merah sehingga ia mengambil ancang-ancang yang dilanjutkan dengan menyeruduk.

Pada faktanya hewan yang bisa melempar kita hingga 30 kaki di udara ini buta warna, seperti jenis sapi lainnya. Mereka tidak terganggu karena warna merah di mantel yang bernama muleta itu, akan tetapi gerakan yang dibuat seorang matador.

Untuk mendukung teori ini, kita bisa melihat mantel lainnya yang lebih besar dan berwarna magenta bernama capote. Digunakan di awal pertarungan banteng yang disebut sebagai corrida, mantel itu juga diseruduk dan mendapatkan perlakuan sama walaupun warnanya bukan merah.

Mythbuster dari Discovery.com juga melakukan eksperimen yang menentukan apakah banteng benar-benar benci warna merah sehingga cukup agresif saat dipancing dengan muleta. Mereka menempatkan beberapa matador buatan yang mengayunkan warna berbeda secara otomatis dan melepaskan banteng untuk melihat reaksinya.

Warna biru, merah, dan putih tiap boneka matador ternyata mendapatkan serangan yang sama. Apabila sistem mengayunkan bendera dimatikan, serangan banteng menjadi tidak terlalu agresif. Ya, bukan warna merah yang membuat banteng marah, tetapi sebuah gerakan atau mosi.

Bahkan hewan yang dijadikan lambang salah satu mobil mewah ini tidak mempunyai warna yang dibenci. Jadi apabila ada banteng di hadapan Anda, tidak peduli warna baju yang dikenakan, mereka tetap akan menyeruduk apabila kita bergerak.

Artikel Terkait