Intisari-Online.com- Jam berapa Anda makan siang? Apakah jam 12.00? Atau 13.00? Lalu berapa lama jam makannya? Pertanyaan ini harus diberikan kepada mereka yang sudah bekerja. Terutama bekerja di kota padat dan perusahaan besar. Sebab kebanyakkan dari pegawai kantor sering menunda jam makan siangnya.
Sebuah penelitian baru dari Mastercard dan Ipsos Mori menemukan dari 1.300 koresponden yang berusia 16 sampai 75 tahun, hanya 17 persen dari pegawai yang mengambil jam penuh atas waktu makan siangnya. Rata-rata beristirahat selama 28 menit. Sisanya atau sekitar 66 persen tidak meninggalkan meja kerjanya untuk makan siang.
Penyebabnya adalah gaya hidup yang tidak sehat dikantor. Padahal terjadi 90.000 kematian selama setahun akibat menunda bahkan melewatkan makan siang dan beristirahat di kantor. Penelitian ini juga menemukan bahwa pegawai wanita berpeluang mengembangkan penyakit.
Untuk itu, diperlukan beberapa cara agar masalah menunda jam makan siang menjadi berkurang. Berikut beberapa cara tersebut.
Buatlah rencana. Jadilah pegawai yang mempunyai rencana. Jika Anda tahu akan rapat dari pagi sampai siang, sarapanlah. Jika Anda tahu bahwa harus bertemu klien pada sore hari, tentukanlah waktu makan siang misal antara 12.30 sampai 13.30.
Pilihlah prioritas. Ketika Anda ingin meninggalkan meja, lihatlah jam kapan Anda harus balik. Makan siang sangat perlu namun produktivitas kerja juga diperlukan. Ketika masuk sore hari diantara jam 15.30 atau 16.00, istirahat lagi jika tidak mendesak.
Berani katakan tidak. Anda tidak mungkin menolak tugas dari atasan tapi jika itu mengorbankan jam makan siang Anda berhari-hari bilang dengan tegas tidak. Atau putar waktu penerimaan tugas itu menjadi pagi atau sore hari.(telegraph.co.uk)