Intisari-Online.com - Masyarakat Indonesia biasanya menaruh telur di bagian pintu kulkas. Ternyata, menurut para ahli cara tersebut masih dianggap kurang tepat. Kok, bisa?
Sebelum menjawabnya, kita jawab terlebih daulu pertanyaan yang lebih umum, yaitu sebaiknya telur dimasukkan ke kulkas atau tidak? Jawabannya tergantung pada lokasi geografis Anda. Negara yang berbeda penyimpanan makanannya pun berbeda.
Masyarakat Amerika Serikat biasa membeli telur di toko kelontong. Di toko, telur disimpan di lemari pendingin setelah dicuci bersih.
Tujuan pencucian dan penyimpanan di suhu dingin adalah untuk mencegah penyebaran bakteri Salmonella, yang dapat ditularkan baik dari ayam yang terinfeksi atau dari pupuk kandang.
Ayam tidak perlu divaksinasi terhadap Salmonella, namun ada sekitar 79.000 kasus penyakit karena makanan, dan 30 kematian setiap tahun disebabkan oleh konsumsi telur yang terkontaminasi dengan salmonella, menurut US Food and Drug Administration (FDA).
Namun, mencuci telur ada kelemahannya. Ketika telur keluar dari ayam, cangkang dilapisi dengan lapisan pelindung dari protein dan molekul lain yang disebut kutikula.
Lapisan ini dirancang untuk menjaga bakteri seperti salmonella menyusup ke dalam melalui kulit telur berpori. Mencuci menghilangkan kotoran, tetapi juga menghilangkan kutikula pelindung.
Di Eropa, telur tidak dianjurkan untuk dicuci. Mereka bergantung pada kutikula untuk mencegah bakteri.
Salmonella National Control Programme (NCP) di Inggris mencegah operator dan produsen memasarkan telur yang terinfeksi bakteri atau memiliki "status kesehatan yang tidak diketahui" (dengan kata lain, tidak diuji, sesuai dengan standar NCP). Ini berarti, mereka memvaksinasi ayam mereka agar terhindari dari salmonella.
Di Indonesia, masyarakat biasa menyimpan telur di bagian pintu kulkas. Hal ini sebenarnya kurang disarankan, karena bagian pintu kulkas adalah bagian yang suhunya paling berfluktuasi sementara telur masih rentan terhadap perubahan suhu.
Sebaiknya, simpan telur setelah dibersihkan di dalam bagian kulkas yang lain yang suhunya lebih dingin dan stabil.
Suhu rendah akan meminimalisir risiko kontaminasi bakteri Salmonella, dan mencegah bakteri Salmonella berkembang biak.
(Lily Turangan/kompas.com)