Intisari-online.com—Banyak kebenaran yang sering terluput dari pandangan kita. Bisa jadi, kesibukan dan rutinitas sehari-hari membuat otak kita bekerja secara otomatis seperti autopilot.
Beberapa hal yang esensial dalam hidup selalu perlu untuk diingatkan kembali. Contohnya seperti 10 hal yang sering kita lupakan ini:
1. Sibuk tidak sama dengan produktif
Cobalah lihat orang-orang di sekeliling Anda. Mungkin mereka terlihat sangat sibuk. Sibuk rapat sana dan sini. Namun, berapa banyak sebenarnya yang benar-benar produktif dalam kesibukan itu?
Kesuksesan tidaklah datang karena banyaknya pergerakan dan aktivitas. Namun ia datang dari penggunaan waktu dan kefokusan dalam pekerjaan itu. Caranya, ya dengan memastikan waktu yang ada dipergunakan dengan efisien dan produktif.
Semua orang menerima jumlah waktu yang sama. Perlu bijaksana untuk bisa menggunakannya dengan baik.
2. Kesuksesan besar didahului dengan kegagalan
Kita tidak akan pernah mengalami kesuksesan hingga kita belajar mengalami dan mengatasi kegagalan. Terobosan terbesar justru bisa datang saat kita merasa begitu frustasi bahkan buntu.
Namun terkadang, rasa frustasi itu memaksa kita untuk memandangan dengan cara pandang yang berbeda. Kesuksesan selalu membutuhkan kesabaran dan kemampuan untuk memiliki sikap yang kuat sekalipun saat penderitaan melanda.
3. Ketakutan merupakan sumber utama dari penyesalan
Jangan takut mengambil risiko. Banyak kita mendengar keraguan dari orang lain maupun diri sendiri yang membuat kita tidak berani melangkah. Hal yang buruk bisa saja terjadi dalam hidup jika kita mengizinkan diri kita mati padahal sebenarnya kita masih hidup.
4. Menghargai diri sendiri adalah hal yang penting
Ketika kepuasaan dan kebahagiaan kita berasal dari membandingkan diri sendiri dengan orang lain, berarti kita bukanlah pemilik diri kita sendiri. Ketika kita merasa baik mengenai sesuatu yang sudah kita kerjakan, jangan biarkan opini orang lain mengambil kepuasan itu.
Jangan bandingkan dirimu dengan orang lain. Tidak peduli apa yang orang pikirkan tentang kita, milikilah prinsip dan konsep diri yang berasal dari diri sendiri.
5. Kita adalah cerminan dari pergaulan kita
Kita harusnya berjuang untuk selalu ada pada pergaulan yang menginspirasi kita untuk menjadi pribadi yang lebih baik. Tapi bagaimana jika kita berada dalam pergaulan yang justru menarik kita ke bawah?
Orang-orang yang justru membawa kita pada kebiasaan yang buruk tidak layak untuk bergaul dengan kita. Hidup terlalu singkat untuk menjaga hubungan yang justru membawa kita pada pergaulan buruk.
(huffingtonpost.com)