Sheree Psaila Melahirkan Bayi Tanpa Otot Lengan dan Kaki

Mentari Desiani Pramudita

Editor

Sheree Psaila Melahirkan Bayi Tanpa Otot Lengan dan Kaki
Sheree Psaila Melahirkan Bayi Tanpa Otot Lengan dan Kaki

Intisari-Online.com- Setiap wanita di dunia ini pasti menginginkan menjadi seorang ibu suatu saat nanti. Tentu fase di mana mengandung, melahirkan, dan membesarkan anak adalah moment terbaik setiap wanita. Itu juga merupakan impian Sheree Psaila. Siapa yang sangka, dianggap tidak bisa hamil dan melahirkan karena kelainan yang dideritanya, kini ia memiliki seorang bayi laki-laki.

Sheree yang berasal dari Melbourne lahir ke dunia tanpa memiliki jaringan otot di lengan dan kakinya. Dokter mendiagnosanya menderita genetik langka yang disebut arthrogryposis multiplex congenita (AMC). Bahkan dokter memprediksi ia tidak bisa bertahan hidup.

Namun ia mampu mematahkan prediksi tersebut. Sheree mampu bertahan selama 22 tahun. Walau harus menjalani lebih dari 20 kali operasi. Ia bertekad untuk hidup seperti wanita normal lainnya.

Maret 2015, ia dipertemukan oleh Chris, seorang pemuda yang memiliki fisik sempurna. Mereka jatuh cinta. Cinta yang tidak memandang kekurangan.

Suatu hari, Sheree dinyatakan hamil. Tapi kehamilan pertamanya ini tidak berhasil. Ia mengalami keguguran karena masalah kelainan dalam tubuhnya. Dokter mengatakan bahwa kondisi Sheree tidak memungkinkan untuk dirinya hamil. Tapi, Tuhan berkata lain. Sheree hamil dan kali ini ia mengandung tanpa masalah.

Memang selama proses kehamilan, ia tidak mengalami masalah. Namun dengan tingginya yang hanya mencapai 122 cm atau empat kaki, kemungkinan bayinya akan mengalami masalah, seperti kecacatan.

Tapi lagi dan lagi, keajaiban mampu mematahkan segala prediksi dokter. Ia berhasil melahirkan bayi laki-lakinya dengan normal dan bayi yang diberi nama Hayden tersebut tidak mengalami kekurangan satupun. Artinya Sheree berhasil melahirkan bayi laki-laki dengan sempurna dengan panjang 47 cm dan berat 2,5 kg.

Sheree menangis ketika berhasil memeluk bayi Hayden untuk pertama kali. Walau ia tidak bisa menggendongnya seperti kebanyakan ibu pada umumnya, tapi itu semua lebih dari cukup. “Terkadang saya menangis karena saya tidak seperti ibu pada umumnya. Tapi senyum Hayden dan Chris mampu membuat saya bertahan,” katanya.

Untuk membantu menjaga bayi Hayden, Sheree memperkerjakan seorang baby sitter yang datang pagi, pulang sore. Hal itu karena ia ingin memberikan kasih sayang seutuhnya kepada sang anak walau ia menderita disabilitas. “Saya bisa mengganti popoknya walau itu lama. Tapi saya mau menjaganya sendiri dengan bantuan Chris terutama,” jelasnya seperti dilansir dailymail.co.uk.