– 0: kode verifikasi dokumen inetrnasional. “0”, tidak ada.
– QF: kode frequent flyer, jika ada.
– 1245678: nomor QF
– 128: data spesifik airline.
Terkait barcode yang ia bongkar itu, Ewing pun menyimpulkan tak ada informasi berbahaya yang bisa diekstrak. “Memang ada banyak informasi di balik barcode, namun kekhawatiran telah meluap amat berlebihan,” ungkapnya.
Demikianlah, memang tak ada data pribadi, apalagi alamat rumah, nomor telepon, dan nomor kartu kredit tercantum pada barcode. Kalau pun seseorang bisa membongkar data yang lebih jauh, hal ini tentunya harus dilatari motivasi tertentu dan perlu akses khusus untuk menembus lewat kode frequent flyer—layanan khusus yang diberikan sebuah airline bagi pelanggan yang bersedia menjadi anggotanya.
“Untuk itu, memang penting untuk tidak menayangkan barcode boarding pass di media sosial dan jangan buang di tempat sembarangan. Karena, siapa tahu memang ada seseorang yang terpancing untuk menyalahgunakannya,” ungkap Ewing.
(Adrianus Darmawan/Angkasa.co.id)
Penulis | : | Moh Habib Asyhad |
Editor | : | Moh Habib Asyhad |
KOMENTAR